KedaiPena.Com – Mantan fungsionaris Partai Golkar Poempida Hidayatullah mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kini mempunyai tantangan untuk mengembalikan Partai Golkar pada posisi puncak.
Poempida mengatakan Airlangga harus menyelesaikan sejumlah penyebab kondisi terpuruknya Golkar ini. Seperti,
permasalahan hukum kader, tidak terbangunnya sistem yang komprehensif secara implementatif dan tidak adanya sistem pendanaan partai yang berlaku strategis.
Tidak hanya itu, kata Poempida, Airlangga juga harus membenahi menurunnya kualitas dan militansi yang menyebabkan kegiatan partai menjadi “cost centre” dan bukan “profit centre” serta kolektifitas pimpinan yang non solidaritas.
“Ibarat virus, ras manusia itu bertendensi untuk melakukan “self destruct”. Begitu juga perilaku manusia di dalam Partai. Oleh karenanya segala sesuatunya harus diatur berdasarkan berbasis sistem,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Minggu (17/12).
Poempida menuturkan, nilai kontribusi dan rekam jejak seseorang dalam kehidupan berpartai sudah seharusnya tercatat dengan sangat tertata rapi, transparan dan berintegritas. Aset paling penting bagi partai adalah sumber daya manusianya.
“Jika peran masing-masing individu dalam Partai tidak terdata, maka basis penghargaan partai ada manusianya tidak terjalin. Sehingga tidak tercipta loyalitas terhadap Partai. Jika loyalitas sudah tidak ada, tidak perlu lagi kita membicarakan militansi yang sangat diperlukan dalam membangun suatu Partai yang solid,” tutur Poempida.
Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ini pun mengakui saat ini loyalitas yang terbangun di Partai Golkar berbasis pada figur ketua umum atau pun kelompok yang dekat dengan ketua umum saja. Seyogyanya basis loyalitas tersebut harus berbasis kepada kelembagaan
Sebab,bila loyalitas terhadap lembaga akan berdampak secara langsung terciptanya loyalitas terhadap pimpinan.
“Dengan semakin majunya teknologi informasi yang memudahkan aksesibilitas dan portabilitas, basis sistem kepartaian yang dibangun ini akan jauh lebih mudah. Ada pun sistem ini harus ditegakkan dan dijaga oleh kelompok yang berintegritas,” ujar dia.
Jadi, ungkap Poempida, saat ini tugas peran ketua umum ke depan adalah menjaga keberlangsungan dan implementasi sistem yang dibangun dan harus dihormati bersama. Di sinilah akan terbentuk suatu basis solidaritas pimpinan yang membawa tingginya marwah partai dan terbangunnya loyalitas kader.
“Seorang Airlangga Hartarto adalah seorang Insinyur yang paham sekali dalam konteks pembangunan suatu sistem. Pembangunan sistem ini tentu ada proses yang akan memakan waktu dan pengorbanan,” ujar dia.
Laporan: Muhammad Hafidh