KedaiPena.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai bahwa rencana penutupan PLTU Suralaya di Banten harus mempertimbangkan kehadiran sumber energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai pengganti, untuk memastikan kelangsungan pasokan energi yang berkelanjutan.
Ia menyebutkan pensiun dini PLTU Suralaya di Cilegon, Banten, yang memiliki emisi yang sangat tinggi, membutuhkan perencanaan yang matang.
“PLTU Suralaya kita rencanakan pensiun dini, tapi direncanakan juga energi baru yang akan masuk baru ini, apa yang gantinya,” kata Arifin, ditulis Kamis (15/8/2024).
Ia menyampaikan pernah meninjau kawasan operasi PLTU Suralaya di Cilegon yang masa operasinya sudah cukup lama, dan emisi yang dihasilkan sangat berat.
“Saya sendiri kan pernah terbang, pernah terbang di atas wilayah itu, dan memang berat tuh emisinya di daerah sana, Cilegon, banyak industri, kemudian pembangkitnya gede ya,” ucapnya.
Arifin mengungkapkan, jika dilihat dari potensi energi baru di Jawa, jumlahnya tidak cukup untuk mendukung kebutuhan energi yang ada. Oleh karena itu, ke depannya harus ada sambungan transmisi dari Sumatera untuk mendukung pasokan energi.
Namun, ia juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur transmisi ini harus dilakukan secara bertahap. Ia menegaskan bahwa tanpa infrastruktur transmisi yang memadai, energi baru tidak akan bisa masuk ke jaringan listrik nasional.
“Jawa ini kalau kita melihat potensi-potensi yang di energi-energi barunya, itu nggak cukup untuk bisa mensuport, harus ada sambungan dari Sumatera nanti ke depan. Tapi itu kan kita harus melakukannya bertahap,” ucapnya lagi.
Ia menegaskan infrastruktur yang baik menjadi kunci agar energi-energi baru dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk menggantikan energi dari PLTU yang akan dipensiunkan.
“Jadi kalau nggak ada infrastruktur transmisi tentu nggak akan bisa masuk energi-energi baru ini dari mana-mana aja,” kata Arifin.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, di Cilegon, Banten, demi menekan polusi udara di Jakarta.
“Jadi kita pengen exercise kita ingin kaji kalau bisa kita tutup supaya mengurangi polusi di Jakarta,” kata Luhut.
Menurut Luhut, hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi polusi udara khususnya di wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, pihaknya akan mengkaji mengenai hal tersebut, apalagi PLTU tersebut sudah beroperasi lebih dari 40 tahun.
Laporan: Ranny Supusepa