KedaiPena.Com – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Bidang Industri dan Pembangunan, Mulyanto mendesak PLN bersinergi dengan PGN untuk membangun infrastruktur dan menyediakan pasokan LNG di 52 pembangkit listrik PLN, yang selama ini menggunakan energi fosil yang diimpor.
Hal tersebut perlu dilakukan agar PLN dapat menghemat biaya produksi listrik sebesar Rp 1,9 triliun pertahun sehingga harga listrik, terutama bagi golongan pelanggan rumah tangga tidak mampu 900 voltampere (VA), bisa jadi lebih murah.
Mulyanto, yang anggota Komisi VII DPR RI, menilai kerjasama PLN dengan PGN saat ini kurang maksimal. Masing-masing BUMN energi tersebut masih berjalan sendiri-sendiri, sehingga tidak tercipta sinergi yang menguntungkan bagi masyarakat.
Harusnya, kata Mulyanto, kerjasama PLN dan PGN dalam hal pembangunan infrastruktur dan penyediaan pasokan LNG sebagai bahan baku produksi listrik PLN dilakukan sejak lama. Mengingat harga LNG sangat murah dan lebih ramah lingkungan.
“Ini merupakan langkah sangat strategis, karena akan mengurangi defisit transaksi perdagangan migas, menghemat devisa untuk pembayaran impor dan sekaligus akan merelaksasi kondisi keuangan PLN. Dan ujungnya masyarakat diuntungkan dengan harga listrik yang murah, alias tidak naik,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima redaksi, ditulis Sabtu (22/1/2/2020).
K”itu pemerintah harus menjaga program ini secara konsisten. Bahkan program ini harus terus diperluas dan dikembangkan untuk titik-titik pembangkit PLN lain yang masih menggunakan bahan bakar fosil,” ujar Mulyanto lagi.
Ia menambahkan untuk mewujudkan rencana strategis tersebut PLN harus proaktif membuka komunikasi dengan pihak PGN dan Kementerian ESDM. PLN harus berperan sebagai pihak paling berkepentingan terciptanya infrastruktur jaringan gas ini.
“Dengan program ini, maka upaya mewujudkan listrik murah bagi rakyat menjadi sangat mungkin terlaksana,” tegas Mulyanto.
Laporan: Ranny Supusepa