KedaiPena.Com- Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB memastikan untuk selalu menjadi garda terdepan dalam menjadi pluralitas, Kebhinekaan dan Pancasila yang menjadi warisan dari Presiden keempat RI, A Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur.
Diketahui Gus Dur sendiri memiliki andil cukup besar yang membuat etnis Tionghoa dapat merayakan Imlek secara bebas. Gus Dur mencabut larangan warga Tionghoa merayakan Imlek lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2006.
“PKB akan selalu menjadi garda terdepan (menjaga) pluralitas, Kebhinekaan Pancasila, tentu itu menjadi warisan Gus Dur,” kata Ketua DPP PKB Daniel Johan dalam acara diskusi bertajuk Imlek dan Sejarah Kelam Diskriminasi di Indonesia Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Daniel Johan menegaskan, bahwa apa yang dilakukan oleh Gus Dur telah menjadi warisan bagi PKB. Atas dasar itu, kata Daniel Johan, PKB akan memastikan Pancasila dan Kebhinekaan terus berjalan di bumi Indonesia.
“Pondasi PKB untuk memastikan Pancasila dan Kebhinekaan terus berjalan di bumi Indonesia,” pungkas Daniel Johan.
Sekedar informasi, Keppres yang dibuat Gus Dur mematahkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China yang dikeluarkan Presiden Soerharto di masa Orde Baru memimpin Indonesia.
Di peraturan lama, warga Tionghoa di Indonesia tidak diperkenankan melakukan tradisi atau kegiatan peribadatan secara mencolok dan hanya diperbolehkan di lingkungan keluarga. Aturan ini berlaku 32 tahun lamanya di era kepemimpinan Soeharto.
Laporan: Tim Kedai Pena