KedaiPena.Com- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih membuka peluang berkoalisi dengan sejumlah parpol salah satunya ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKB merasa kerjasama politik dibutuhkan dalam pemenangan Pilpres 2024.
“Misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik,” kata Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid , Kamis,(9/6/2022).
Menurut Jazilul, PKB dan PKS memiliki romantisme dan sejarah panjang. Salah satunya membentuk koalisi poros tengah bersama partai berbasis Islam lainnya pada 1999 lalu yang mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai presiden.
Ia menegaskan, PKB dan PKS juga kembali berkoalisi dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2004 hingga 2014.
Selain itu, lanjut Jazilul, PKS juga sudah memberikan panggung kepada Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Milad ke-20 partai tersebut. Acara tersebut menjadi salah satu forum bagi Cak Imin untuk menyampaikan gagasannya terhadap Indonesia.
“Tandanya PKS dengan PKB sedang membangun kemesraan, mudah-mudahan publik melihat itu, dan kemesraan ini sesungguhnya juga terjadi di masa-masa lalu. Kami berharap kemesraan ini terulang lagi di masa depan,” kata Jazilul.
“Kalau terjadi koalisi PKB dan PKS, ini sesuatu yang baru maka akan menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut. Minimal partai-partai di luar partai-partai gajah. Ini bisa menjadi ‘koalisi semut merah’, kecil tapi berasa,” sambungnya.
Adapun terkait koalisi harus didahului dengan komunikasi dan kesamaan paham. Pasalnya, dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tidak ada calon petahana dan menjadi momentum baru bagi kedua partai untuk menunjukkan taringnya.
PKB dan PKS dinilainya juga memiliki kesamaan. Keduanya merupakan partai politik yang lahir di era reformasi dan sama-sama memiliki basis suara yang kuat di kelompok Islam.
“Mungkinkah bisa menang? sangat mungkin, dulu pernah menang. Apalagi hari ini saya dengar sendiri di acara Milad, PKS mengusung politik yang rahmatan lil alamin. Itu menurut saya modal. Kalau dalam bahasa agama itu kalimatun sawa, kalimat yang mempertemukan,” tukas Wakil Ketua MPR itu.
Laporan: Muhammad Hafidh