KedaiPena.Com – Pemilu dan pilpres yang digelar serentak pada tanggal 17 April yang lalu harus dievaluasi. Ada beberapa alasan mengapa hajat pemilu itu harus dievaluasi.
“Pertama karena banyaknya korban dari pihak keamanan dan penyelenggara pemilu,” kata Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia kepada KedaiPena.Com, Kamis (2/5/2019).
Pemilu, sambung dia, tidak efisien dan efektif secara aman sehingga akan mengurangi tingkat keamanan hasil pemilu pada tingkat TPS.
Kedua, alasan pemilu serentak harus dievaluasi karena banyaknya waktu yang dibutuhkan, sehingga mengakibatkan kelelahan penyelenggara pemilu. Hal ini berakibat kurang telitinya penyelenggara pemilu ketika melakukan rekapitulasi suara.
“Ketiga, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan ketika akan menggunakan hak pilihnya,” sambung Dosen Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Fernando kemudian mengusulkan beberapa perubahan pada pemilu berikutnya. Pertama, dilakukannya pemisahan pilpres dengan pileg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
“Kedua, pilpres dengan pemilihan DPD digabung. Pada pemilu tahun 2024 dilakukan pilpres dan pemilihan DPD terlebih dahulu,” sambungnya.
Lalu yang keempat, perberat persyaratan partai politik peserta pemilu sehingga kontestasi pemilu tahun 2024 diikuti oleh partai politik yang benar-benar siap untuk berkompetisi.
Laporan: Muhammad Lutfi