KedaiPena.Com – Tahapan dan proses pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tapteng masih terus berjalan. Tahapan terdekat 24 Oktober mendatang, dimana KPU akan menetapkan siapa saja pasangan yang lolos verifikasi dan ditetapkan sebagai calon untuk bertarung memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati 15 Februari 2017 mendatang.
Terkait perhelatan pesta rakyat itu, sejumlah masyarakat yang berhasil di wawancarai KedaiPena.Com, Selasa (11/10) mengungkapkan beragam komentar yang agaknya bernada pesimis. Suryono, supir angkutan Umum Sibolga-Pandan mengaku tak bisa memastikan apakah dirinya akan berpartisipasi menyalurkan hak pilihnya.
â€Saya mungkin tidak memilih karena belum tahu siapa yang bagus. Semua balon maupun yang sudah menjadi calon nantinya, sepertinya sama saja,†kata Suryono.
Bakti, penduduk kecamatan Sibabangun berkomentar berbeda. Menurut Bakti ia belum tahu kapan dan bagaimana proses penconblosan akan dilakukan. Sebab, menurutnya sampai saat ini belum ada petugas dari KPUD atau desa yang memberikan penjelasan kepada dirinya.
“Gimana ya, saya juga belum mengetahui apakah saya terdaftar sebagai pemilih atau tidak,” kata Bakti yang sehari-hari berdagang sayur mayur di pasar tradisional Pandan.
Terpisah, Joko, seorang wiraswasta asal Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan mengaku tak bersemangat untuk memberikan hak suaranya pada Pilkada kali ini.
â€Saya baca di spanduk-spanduk tanggal 15 Februari 2017 sih, tapi untuk kali ini, Saya tidak cukup bersemangat memilih pemimpin. Ini karena selama ini pemimpin yang saya pilih tidak ada yang bisa mewujudkan janji-janjinya menyejahterakan rakyat,†kata Joko.
Pemilik warung kopi di Kelurahan Budi Luhur, Simanullang mengaku tak lagi mempercayai janji-janji politik. Pria paruh baya yang saat ditemui tengah mengenakan baju kaus dari salah satu pasangan balon itu menambahkan, para kandidat hanya memanfaatkan suara rakyat saat dibutuhkan saja.
â€Seperti biasanya dari tahun ke tahun, setelah suara diperoleh, seringnya mereka lupa dengan janji-janji mereka,†ucapnya.
(Har/ Dom)