KedaiPena.Com – Penundaan Pilkada serentak khususnya di Tangerang Selatan (Tangsel) dapat menguntungkan bakal calon (Bacalon) petahana atau incumbent. Meskipun pemerintah dan DPR saat ini sudah memutuskan untuk melanjutkan tetap pilkada di bulan Desember mendatang.
“Diundur atau tidak, Pilkada lebih banyak menguntungkan incumbent. Jika Pilkada diundur pun, bisa akan semakin menguntungkan petahan,” ujar pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, saat dikonfirmasi, Senin, (21/9/2020).
“Anggaran APBD memang rentan dimainkan atau dimanipulasi oleh incumbent demi kepentingan Pilkada,” tambah Ujang begitu ia disapa.
Ujang menjelaskan, rentannya penggunaan anggaran APBD untuk kepentingan politik tidak hanya terjadi di Kota Tangsel.
Terlebih, kata dia, penggunaan anggaran realokasi dan refocusing penanganan Covid-19 yang tidak jelas pemanfaatannya.
“(Penggunaan APBD terhadap penanganan Covid-19) Itu bukan hanya terjadi di Tangsel yang tak transparan terkait penggunaan anggaran realokasi dan refocusing. Tetapi juga terjadi di daerah-daerah lain yang akan (menggelar) Pilkada,” imbuhnya.
Dia menduga, meski Wali Kota Tangsel tidak maju sebagai Bacalon di Pilkada Serentak namun tidak menutup kemungkinan, penggunaan anggaran realokasi dan refocusing digunakan untuk kepentingan saudaranya yang turut maju.
“Di Tangsel, Wali kotanya tak maju. Yang maju incumbent kan wakil wali Kotanya. Jadi, wali kota bisa saja dukung saudaranya yang berpasangan dengan wakil wali kota dengan memanfaatkan anggaran APBD,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan