KedaiPena.Com- Kader Organisasi Kepemudaan Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB), Bagas Ario Bimo menilai dalam kontestasi pilkada saat ini, calon-calon yang memiliki uang dan kedekatan terhadap penguasa tidak bisa menang dengan mudah.
Pasalnya, kata Bagas, gagasan yang digaungkan oleh kaum muda dapat mengubah paradigma kolot.
“Kandidat yang berpasangan dengan generasi muda, akan memiliki daya tarik dan nilai jual tersendiri. Pilkada ke depan akan diwarnai isu keterwakilan (anak muda) sebagai representasi diri,” kata dia, kepada KedaiPena.Com, Rabu, (5/2/2020)
Dia menjelaskan yang paling penting tokoh-tokoh muda ini berani berada di posisi depan, tidak lagi sekedar menghangatkan kursi-kursi tim sukses.
“Kita ingin ada perubahan signifikan di Tangerang Selatan (Tangsel), dan harapan itu akan mampu terlaksana jika ada tokoh muda yang memimpin,” jelas dia.
Bagas menambahkan, tokoh muda yang membawa gagasan disrupsi dalam konteks dimaksud tentang managemen dan kinerja birokrasi sebagai pelayan masyarakat.
Menurutnya, tiga tokoh muda yang membawa gagasan disrupsi adalah Fahd Pahdepie, Suhendar dan Tomi Patria. Ini yang menjadi harapan terhadap ketiga tokoh muda di Tangsel.
“Semua punya keunggulannya masing-masing, tapi yang penting tokoh muda harus diberikan kesempatan dan ruang untuk berkontribusi nyata dalam pilkada 2020 besok,” pungkas dia.
Bagas mengatakan, kalau soal perbandingan kepemimpinan, rasanya dari ketiga tokoh tersebut, Tomi lebih unggul dan terbukti dengan berbagai pengalamannya baik sebagai seorang organisatoris maupun birokrat.
“Tapi kalau soal ide dan semangat rasanya semua ketiga tokoh tersebut mempunyai kualitas yang sama baiknya,” tandas dia.
Laporan: Sulistyawan