KedaiPena.Com – Untuk menghadapi guyuran air hujan saat berpetualang di alam bebas, maka diperlukan rain coat atau jas hujan.
Dengan perlengkapan itu, adventurer bisa melanjutkan perjalanan walau kondisi sedang hujan.
Pemakaian jas hujan sebagai penahan air pada saat hujan dan juga untuk melindungi tubuh dari terpaan angin dingin yang berhembus.
Sehingga kita bisa mampu beraktivitas di alam terbuka lebih lama lagi.
Dilansir dari buku Teknik Hidup di Alam Terbuka, terbitan True North, jas hujan yang kita pakai harus dari bahan yang waterproof 100%.
Jas hujan harus sangat longgar dan mempunyai cukup ventilasi serta menutup seluruh tubuh kecuali muka.
Untuk diketahui, bahan waterproof sudah pasti windproof, tetapi bahan windproof belum tentu waterproof.
Tetapi bahan waterproof atau windproof saja belum cukup karena panas tubuh akan menjalar ke seluruh tubuh yang tertutup jas hujan.
Jika kondisi ini berlangsung lama, maka pakaian kita akan basah dan membuaat kita tidak nyaman. Percuma pakai jas hujan, tapi tetap basah juga.
Maka, bahan jas hujan harus breathable yaitu bahan yang disertai cairan yang bisa membuat pori-pori pada saat terjadi penguapan. Atau sederhananya, bahan tersebut bisa bernafas.
Bahan tersebut akan membuka pada saat pemakaian jas hujan terjadi peningkatan suhu. Uap tadi akan keluar lewat pori-pori. Jadi upayakan memakai jas hujan yang waterproof, windproof dan breathable.
Setelah kita mendapatkan kain yang waterproof, windproof dan breathable ternyata kita belum aman dari rembesan air hujan.
Setiap jahitan berpotensi munculnya kebocoran (konalisasi). Cara penanggulangannya yaitu dengan ditutup pelapis dari bahan plastik (seam sealing).
Selain itu jas hujan dengan resletting lebih disarankan karena mudah untuk dipakai dan dilepaskan. Seperti apabila kita memakai sepatu boot, celana raincoat yang kita pakai mudah untuk dilepas.
Laporan: Ricki Sismawan