KedaiPena.Com – Bung Karno pada Pidato 1 Juni 1945 telah meletakkan gagasan dasar tentang ideologi Pancasila. Dalam pidato tersebut, juga telah muncul tentang gagasan kebangsaan dan internasionalisme.
Demikian disampaikan akademisi Universitas Prof. DR Moestopo Beragama Yudha Kurniawan dalam diskusi Ngopi Senja di Pamulang, Tangerang, Sabtu (19/3).
“Gagasan-gagasan ideologi tersebut antara lain: pertama, Kebangsaan Indonesia. “Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat semuaâ€. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi “semua buat semuaâ€,” kata dia.
Kedua, Internasionalisme, atau Perikemanusiaan. “Kita harus menuju persatuan Dunia, persaudaraan Dunia. Kita bukan saja harus mendirikan Negara Indonesia Merdeka, tetapi kita harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsaâ€.
“Ketiga, Mufakat atau Demokrasi. “Kita mendirikan negara “semua buat semuaâ€, satu buat semua, semua buat satu…syarat mutlak untuk kuatnya Negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan…Apa-apa yang belum memuaskan, kita bicarakan di dalam permusyawaratanâ€,” tegas dia.
Keempat, Kesejahteraan Sosial.“Kita mencari Demokrasi, hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi Politik Ekonomi Demokrasi (Politiek Economische Democratie) yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial…bukan saja persamaan politik tetapi diatas lapangan ekonomi, kita harus mengadakan Kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknyaâ€.
“Dan Kelima, Ketuhanan yang Berkebudayaan . “Prinsip Kelima daripada negara kita ialah ke-Tuhanan yang berkebudayaan, ke-Tuhanan yang berbudi pekerti luhur, Ketuhanan yang menghormati satu sama lainâ€,” ia melanjutkan.
(Prw/Apit)