KedaiPena.Com – Krisis ekonomi melanda Indonesia. Pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah banyak terjadi. Ada yang masih bekerja sebagai pegawai, hari ini cuma di bayar 30-40 persen saja dengan kompensasi jam kerja dikurangi.
“Jadi PHK sudah terjadi dan makin akan terjadi kuartal 3 dan 4 (2020),” kata begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).
Hal ini terjadi karena langkah-langkah yang diambil pemerintah tidak maksimal.
“Karena kebijakan makro ekonominya masih menyedot likuiditas dari masyarakat, akibatnya uang beredar sangat rendah,” sambungnya.
Pemerintah sendiri sudah menyiapkan angka fantastis, namun sampai sekarang penyerapannya masih minim.
“Birokrasi itu ketakutan. Direksi-direksi bank bercerita dengan saya, “mas Rizal itu bos-bos di keuangan enak, mereka ada imunitas gak bisa ditangkap kalau salah dalam mengambil kebijakan, tapi kan yang tandatangan kan kita, kita yang masuk penjara”. Dan mereka tidak mau mengambil resiko itu, mereka tidak mau di penjara karena ini uang besar,” sambung Rizal merespon UU Penanganan Corona.
Rizal melanjutkan, para pimpina melepas tanggungjawab, mereka berlindung di belakang imunitas. Tapi pelaksana di lapangan itu level dirjen dan direktur.
“Pemimpin itu harus mengambil resiko bertanggungjawab. Dulu itu saya mengambil keputusan sulit, bahkan beberapa itu terobosan. Saya bilang kalau ada apa-apa tolong tangkap Rizal Ramli, penjarakan Rizal Ramli. Selama saya tidak punya konflik kepentingan, saya berani mengambil keputusan. Tetapi saat ini kan bos-bosnya berlindung di belakang imunitas tetapi pejabat direksi atau dirjen kan tidak. Mereka yang tandatangan, mereka yang akan masuk ke penjara,” tandas eks Menko Perekonomian ini.
Laporan: Muhammad Lutfi