KedaiPena.com – Ketidakstabilan pasar modal dinyatakan sebagai alasan tidak jadinya IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) pada tahun ini. Tetapi, BUMN menegaskan bahwa proses IPO masih terus berlanjut.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menjelaskan penundaan IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) karena ketidakstabilan pasar modal.
“Melihat perkembangan dari pasar modal ini memang menunjukkan kondisi market yang belum optimal sehingga kami memutuskan untuk melakukan penundaan dulu sampai terjadi adanya stabilitas,” kata Pahala dalam RDP Komisi VI DPR, Rabu (7/12/2022).
Ketidakstabilan pasar modal ini, menurutnya, terutama disebabkan kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed, meningkatkan suku bunga untuk merespons lonjakan inflasi.
“Kami melihat dengan pernyataan Fed baru-baru ini menyatakan siklus peningkatan suku bunga yang terjadi di AS sudah memasuki babak-babak akhir, artinya peningkatan suku bunga yang selama ini dilakukan sebanyak 75 basis poin setiap kali peningkatan yang terjadi 5 kali, kita harap ke depan akan melambat,” ucapnya.
Ia menyatakan, rencananya IPO PGE akan dilakukan pada tahun 2023. Dimana, per saat RDP, proses IPO PGE sudah memasuki tahapan pendaftaran 1 dan 2 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan penunjukan konsultan penunjang, baik itu finansial maupun legal advisor.
“Penyampaian rentang harga IPO kepada OJK kami harap bisa dilakukan di akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023, kemudian public expose dan registrasi dan masa penawaran umum, dan kami harap pencatatan sahamnya sudah bisa diselesaikan di triwulan pertama di 2023,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa