ONCE upon a time in unlucky day, PetRook terperosok ke dalam got. Ternyata lubang got begitu dalam dan gelap. Ia berupaya sekuat tekad keluar got gelap itu. Rupanya uusaha PetRook berhasil. Ia temukan gorong-gorong. Lalu ia susuri itu gorong-gorong ke arah yang menyiratkan ada cahaya.
Menjelang nembus udara terbuka, PetRook yang masih di dalam gorong-gorong terkejut. Ternyata jalan keluar gorong-gorong itu dijaga Sembilan Naga yang dari mulutnya keluar api. PetRook terancam tak bisa keluar. Raja Naga kemudian memberi isyarat.
“Kamu boleh keluar dari sini, asal kamu mau jadi Raja di NusaKambangan.”
Mendengar syaratnya enak begitu, PetRook pun langsung bilang: “Oke, oke…!
Tapi kamu jadi raja memerintah atas nama dan atas perintah Istana Sembilan Naga…!”
“Rapopo,” saut PetRook cepat. Kenikmatan jadi raja toh sama saja atas perintah siapa pun, batinnya.
Jadi PetRook pun oke saja. Enak juga nih ancamannya. Maka PetRook pun lenyap dari muka bumi. Kemudian muncul sosok raja diraja.
Sejak itu PetRook jadi Raja Nusa Kambangan, memerintah negara atas perintah Istana Sembilan Naga. Memang negara jadi kacau balau. Tata nilai dan tata hukum jumpalitan. Banyak rakyat dikirim ke gorong-gorong untuk dijadikan santapan Sembilan Naga.
Benar, ternyata PetRook sungguh-sungguh menikmati tahtanya dengan suka-suka, tanpa hati-hati. Banyak tingkah laku aneh yang dipertontonkan kepada rakyat. Sering jalan-jalan ke mal. Main tebak-tebakan nama-nama hari dengan anak-anak yang dijumpainya.
Semar yang smart, beserta Gareng, dan Bagong yang sedih karena kehilangan PetRook kian menderita hidup di bawah pemerintahan Raja Nusa Kambangan ini. Setiap saat merasakan ada kejutan-kejutan tak masuk akal dari Istana.
Kejutan-kejutan itulah yang sering jadi bahan percakapan keluarga Semar hari-hari belakangan ini .
Kadang-kadang Semar, Gareng dan Bagong teringat kelakuan PetRook saat berita Raja Nusa Kambangan yang konyol itu di TV milik para taipan. Misalnya, saat bengong depan kolam, jalan-jalan pakai helm tanpa bawa motor, dan lain-lain.
Hingga suatu hari PetRook kehilangan kontak dengan penguasa sesungguhnya, Dewan Sembilan Naga yang raib begitu saja. PetRook bingung. Bagaimana sih cara memerintah tanpa perintah Sembilan Naga? Tapi pada kemana mereka?
Akhirnya, dengan dikawal Paspamraj (pasukan pengaman raja) Sang Raja masuk gorong-gorong. Dan betapa terkejut Raja melihat Sembilan Naga itu tergeletak tak bergerak.
“Mereka tewas terinfeksi virus ganas sisa dari gigitan kelelawar, Paduka…,” kata komandan Paspamraj. (Jangan tanya kenapa 9 Naga bisa digigit kelelawar!)
Kematian Sembilan Naga gara-gara disengat virus kelelawar bikin PetRook sadar. Rupanya sihir Sembilan Naga juga lantas pudar.
Akhir kisah, PetRook meletakan mahkotanya di tengah alun-alun kerajaan. Lalu pulang dan minta maaf kepada Semar sang bapak, serta Gareng dan Bagong saudara-saudaranya.
Oh, iya. PetRook juga tak lupa menghadap para Ksatria Pandawa di Amartha yang jadi banyak susah gara-gara PetRook jadi raja. Sekian. Terima kasih.
Dongeng klasik *PetRook Becomes King*
*) Pet = binatang piaraan
Rook = benteng (penjaga)
*PetRook* bintang penjaga 9 Naga.
Ditulis Oleh Adhie M Massardi, Juru Bicara Presiden Era Abdurrahman Wahid