KedaiPena.Com– Petisi 100 yang digawangi oleh sejumlah tokoh bangsa seperti Marwan Batubara, Mayjen Purn. Soenarko, Anthony Budiawan, M. Rizal Fadillah, Syafril Sjofyan mengecam sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang semakin bernafsu mewariskan kekuasaan kepada keluarga dan kepentingan oligarki di dua bulan sisa masa jabatannya.
“Bahwa sisa waktu masa jabatan Presiden Jokowi tidak sampai dua bulan lagi. Ternyata bukannya melakukan pembenahan untuk mengakhiri masa jabatan dengan baik, Jokowi malah semakin bernafsu mewariskan kekuasaan kepada keluarga dan mempertahankan kepentingan oligarki,”
kata Narahubung Petisi 100 yakni Marwan Batubara dalam siaran pers, Selasa,(20/8/2024).
Petisi 100 memandang bahwa Presiden Jokowi di dua bulan sisa masa jabatannya tak berhenti membuat kebijakan sarat kegaduhan atau huru-hara politik. Bahwa huru-hara itu antara lain merekayasa putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep menjadi Wapres dan calon Kepala Daerah, memaksakan perpindahan IKN termasuk peringatan HUT RI ke-79 di IKN.
“Merekayasa proyek-proyek swasta mendapat predikat PSN, seperti PIK-2 dan BSD, menyandera PDIP dan Nasdem, mengobrak-abrik Partai Golkar, serta mengancam partai dan tokoh politik lainnya, guna memuluskan agenda politik oligarki nepotis,” tegas Petisi 100.
Baca Juga :Soal Langkah PDIP di Pilgub DKI Jakarta, Ketua DPP: Lihat Tanggal 29 Agustus Nanti
Petisi 100 juga memandang dugaan praktek korups, kolusi dan nepotisme telah menjadi-jadi, sehingga terkesan menjadi “peliharaan” rezim Jokowi. Ratusan bahkan mungkin ribuan triliun Rp uang negara diduga dirampok tanpa rasa berdosa.
“Bahwa di samping tumpul terhadap kroni Jokowi, Kejaksaan Agung dan KPK juga menjalankan agenda politik penyanderaan terhadap partai-partai, pejabat-pejabat negara “terpilah dan terpilih” dalam rangka menjalankan agenda politik dan dominasi kekuasaan otoritatif Jokowi,” kata petisi 100.
Baca Juga: Komisi VII Harap Menteri ESDM Bahlil Bisa Dongkrak Lifting Minyak RI
Tak hanya itu, Petisi 100 juga menyebut bahwa pada akhir masa jabatan Jokowi meninggalkan hutang lebih dari Rp 8.800 triliun. Dibandingkan akhir masa jabatan SBY yang hanya Rp 2.608 triliun, maka warisan ini menjadi beban berat dan penindasan terhadap rakyat dan bangsa Indonesia di masa depan.
“Ketidakbecusan dan kegagalan mengelola ekonomi harus mendapatkan sanksi yang setimpal,” tegas Petisi 100.
Laporan: Tim Kedai Pena