KedaiPena.Com – Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Peter F. Gontha, membuka penyelewengan di dalam tubuh maskapai plat merah tersebut.
Melalui akun Instagram pribadi, Peter Gontha mengungkap sejumlah kejanggalan di Garuda. Mulai dari sewa pesawat Boeing 777 yang hampir 2 kali lipat harga pasaran, pembelian 17 pesawat CRJ yang salah, hingga kongkalikong Garuda dengan perusahaan asing.
Hal ini pun kebanggaan tanah air tersebut mendapat pujian dari ekonom senior DR. Rizal Ramli.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu tetap acungkan jempol pada Peter Gontha meski yang bersangkutan baru membuka borok Garuda tersebut akhir-akhir ini. Penegasan disampaikan karena ada akun Intagram yang bukan official milik Rizal Ramli mempertanyakan hal tersebut.
“Peter teman baik dan teman lama saya. Saya senang Peter akhirnya buka mark up Garuda. Saya tidak pernah tanya kenapa dulu tidak dibuka, itu soal pilihan,” kata Rizal Ramli di Jakarta, Senin (1/11/2021).
Sosok yang akrab disapa RR itu menekankan bahwa dirinya sejak muda adalah sosok yang apa adanya, transparan, dan memegang teguh good governance.
Menurutnya, apa yang diungkap Peter adalah hal yang bagus dan bermanfaat agar diagnosa masalah lebih tepat dan bisa jadi pelajaran untuk masa datang.
“Saya sendiri yakin bahwa Garuda tidak perlu dibangkrutkan, ada cara lain kok. Seperti saya selamatkan kebangkrutan Garuda tahun 2000 hingga 2001 karena tidak mampu bayar (default) 1,8 miliar dolar AS kepada konsorsium Bank Eropa. Saya selamatkan tanpa menggunakan uang negara,” tegasnya.
Bagi Rizal Ramli, Peter Gontha merupakan kawan yang selalu berjalan di jalan yang benar, kalem, dan profesional.
Begitu juga dengan dirinya yang selalu bersikap apa adanya, analitikal, dan solutif. RR tidak suka kebijakan yang merugikan negara dan rakyat, siapapun rezimnya. Dalam kamus RR, tidak ada istilah benci, sakit hati dan sebagainya terhadap pribadi.
“Itu istilah yang lazim dipakai oleh BuzzeRp. Walaupun RR kritis terhadap Orba, menurut alm Mensegneg Moerdiono, Pak Harto selalu sempatkan diri baca publikasi RR dkk “Econit Public Policy Review” karena ulasannya yang faktual, analitik, dan solutif,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Lutfi