KedaiPena.Com – Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto menilai, keluhan yang disampaikan para petani soal impor bawang putih menjadi bukti jika kebijakan pemerintah selama ini tidak memperhatikan kondisi masyarakat yang terdampak.
Hal itu disampaikan Bambang merespons kejadian Presiden Jokowi yang mendadak menelepon Mendag Muhammad Lutfi di sela dialog bersama petani di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Hal ini terjadi ketika petani mengeluhkan adanya impor bawang putih ketika panen. Keluhan petani tersebut disampaikan langsung di hadapan Jokowi.
“Kejadian itu merupakan bukti bahwa kebijakan tidak memperhatikan sesuai kondisi masyarakat yang bakal terdampak,” tegas Bambang, Kamis, (16/12/2021).
Bambang menegaskan, jika sesuai amanat konstitusi bahwa eksekutif dalam hal ini pemerintah wajib melayani serta membina masyarakat agar hidup sejahtera.
Hal ini, tegas dia, juga harus berpijak kepada tupoksi serta mekanisme penyusunan kebijakan memperhatikan kondisi masyarakat.
“Apa yang mau dibuat tentu harus hati-hati juga cermat,” papar Bambang.
Bambang menilai, khusus kebijakan impor sedianya pemerintah harus menghitung berapa kebutuhan bawang di Indonesia.
“Terus yang mampu diproduksi oleh petani kita berapa baru sisanya bisa impor tapi prioritaskan produk hasil petani kita. Sehingga petani tetap bergairah,” tegas Bambang.
Bambang juga menegaskan, petani akan alih fungsi jika manakala kebijakan impor tidak memperhatikan hasil panen dalam negeri.
“Diisisi lain Kebijakan yang dibuat tidak satu bahasa terbukti Presiden tdk tau seperti berjalan masing-masing cukup berbahaya,” papar Bambang.
Bambang memandang, seharusnya apapun kebijakan yang di buat dari atas harus satu bahasa sehingga masyrakat tidak bingung.
Oleh sebab itu, Bambang berharap, pemerintah dapat memperhatikan petani melalui progam pembinaan dan memprioritaskan hasil.
“Kekurangannya baru impor, agar semangat dan gairah petani meningkat sekaligus tuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” tandas Politikus Demokrat ini.
Laporan: Muhammad Hafidh