KedaiPena.Com – Gowes Jelajah Ujung Kulon yang digelar Kedai Pena, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Bahkan, para peserta berharap kegiatan yang digelar dari Jumat 31 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 tetap terus ada.
Testimoni itu disampaikan peserta gowes asal Depok, Jawa Barat, bernama Lucky Cahyono. Lucky merupakan juara pertama dalam kegiatan Gowes Jelajah Ujung Kulon ini.
Lucky mengapresiasi kegiatan yang membawa tema besar isu perubahan iklim ini. Pasalnya, isu perubahan iklim ini dikemas melalui sebuah event bersepeda.
“Program ini edukasi (Jelajah Ujung Kulon) kepada masyarakat. Event-event seperti ini membuat masyarakat mudah menerima dan komunitas ini kita libatkan,” jelas Lucky, ditulis, Senin, (3/1/2022).
Lucky menambahkan, Ujung Kulon saat ini tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia tetap juga dunia. Dengan demikian, kata Lucky, tepat jika memperhatikan Ujung Kulon lantaran memang strategis.
“Ujung Kulon tidak hanya dimilikinya Indonesia tetapi secara global seluruh masyarakat dunia terutama yang pemerhati kelestarian alam,” tegas Lucky.
Senada Lucky, peserta asal Yogyakarta
Arif Budianto berharap, agar kegiatan Gowes Jelajah Ujung Kulon dapat diselenggarakan dua tahun lagi.
“Harapan saya bisa diadakan lagi setiap tahun, atau paling lama 2 tahun lagi kita harus menengok dan menanam lagi, supaya kita bisa menjaga agar tidak lagi terjadi pemanasan global, dapat bumi kita dapat stabil, tidak sepanas sekarang,” jelas Arif.
Arif melanjutkan, tema isu perubahan iklim yang dibawa dalam kegiatan gowes Jelajah Ujung Kulon ini juga sangat positif.
“Tema yang amat menantang dan bagus kita laksanakan. Kalau pecinta gowes seperti kita peduli, mungkin 10 tahun lagi bumi kita tetap hijau. Jadi anak cucu kita bisa menikmati bumi, tidak gersang seperti kota-kota yang ada sekarang,” papar Arif.
Sementara itu, goweser asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah Mustafa mengakui, kegiatan gowes Jelajah Ujung Kulon bermanfaat lantaran mengkampanyekan isu global warming.
“Ini kegiatan positif karena dengan mengadakan gowes sepeda dan menggalangkan emisi nol, kita tidak pakai kendaraan yang ada asap knalpot atau polusinya jadi untuk mengatasi global warming,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh