KedaiPena.Com – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyonono (SBY) mengajak masyarakat untuk dapat menjunjung tinggi cita-cita para pendiri bangsa yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pernyataan SBY sendiri didasari oleh kondisi ekonomi bangsa yang saat ini tengah dibayang-bayangi resesi akibat persaingan dagang global.
“Nilai dan perilaku penting yang mesti kita anut adalah marilah kita berikhtiar seraya bergandengan tangan agar bisa makmur, bersama-sama,” tegasnya saat memaparkan pidato kontemplasi di Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9/2019).
SBY menegaskan bahwa rasa keadilan di tengah masyarakat akan bersemi jika tidak ada lagi ketimpangan sosial. Artinya, semua sudah makmur dan sejahtera.
Oleh sebab itu, SBY mengajak para orang kaya di negeri ini untuk berdermawan dengan kaum miskin. Hal ini diperlukan, agar ketimpangan tidak akan semakin menganga.
“Yang kaya mesti ingat yang miskin, yang kuat mesti ingat yang lemah, ini yang penting di arena ekonomi. Tapi ekonomi Indonesia harus makin tumbuh, namun tumbuh berkeadilan dan berkelanjutan,” papar mantan Presiden ke 6 RI ini.
Tidak hanya itu, SBY juga meminta, masyarakat Indonesia mendukung pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, yang sudah mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia.
“Saya mengajak saudara-saudara kami rakyat Indonesia, untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru, agar sukses dalam mengemban amanah rakyat,” kata SBY.
SBY berharap pidato kontemplasinya dapat memberikan sumbangsih pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang segera dilantik pada 20 Oktober mendatang.
“Melalui mimbar kecil di Cikeas ini, saya menitipkan harapan kepada Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran pemerintahan yang beliau pimpin, agar kiranya materi kontemplasi yang saya sampaikan malam ini, dapat melengkapi agenda, kebijakan dan langkah tindakan yang diambil oleh negara dan pemerintahan mendatang,” ujarnya.
SBY mengakui membangun suatu negara yang sukses tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dia mengatakan butuh waktu panjang, ikhtiar dan kerja keras secara terus menerus untuk menggapai kesuksesan tersebut.
“Tak ada perjalanan dan pembangunan bangsa yang bebas dari rintangan, termasuk dinamika dan pasang surutnya. Karenanya, kita harus bersabar, tak putus asa dan lekas menyerah. Namun, kita harus sungguh gigih, dan bekerja sekuat tenaga, agar Indonesia semakin maju dan berjaya di masa depan,” katanya.
SBY menegaskan membangun nilai dan perilaku menuju terciptanya masyarakat yang baik, bangsa yang baik, dan negara yang baik, adalah merupakan agenda berkesinambungan, dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya.
“Dan dari satu generasi ke generasi yang lain, namun semuanya harus dimulai dari sekarang,” tutup SBY.
Laporan: Muhammad Hafidh