KedaiPena.com – Rektor Universitas MH Thamrin, Daeng Muhammad Faqih menekankan bahwa para calon pemimpin negeri ini harus memahami, ada yang penting dilakukan bagi generasi muda bangsa ini.
“SDM Indonesia itu bukan tidak pintar, bukan tidak ahli, tapi banyak kasus yang menimpa anak bangsa yang bertugas sebagai pejabat publik. Sehingga, pesan saya adalah, bangun lah dan perkuat karakter SDM, bukan hanya karakter kerja tapi juga karakter moral, terutama kejujuran,” kata Daeng Faqih, saat acara wisuda UMHT di Krakatau Ballroom TMII Jakarta, ditulis Jumat (1/12/2023).
Sebagai orang dari institusi pendidikan, ia mengharapkan pembangunan karakter dan kejujuran ini bisa menjadi patokan bagi para calon pemimpin negeri dalam menelurkan kebijakan terkait pendidikan.
“SDM itu tidak melulu, ahli, pintar, pengetahuan luas tapi juga perlu dikembangkan dan dikuatkan aspek sikap dalam tujuan pendidikan. Karakter kerja dan moralnya harus baik, sehingga menjadikan SDM Indonesia menjadi tangguh, kompetitif, dan jujur,” tuturnya.
Daeng Faqih menekankan bahwa pembangunan karakter moral dan kerja ini harus menjadi perhatian seluruh komponen bangsa.
“Saat jadi pekerja karakternya baik, saat jadi pimpinan juga akan tetap baik,” tuturnya lagi.
Ia mengungkapkan semua yang dinyatakannya terkait SDM, ingin diwujudkan oleh UMHT dalam visi misinya, yaitu lulusan yang memiliki kompetensi, kualitas, berwawasan wirausaha, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Disampaikan, pada momen wisuda kali ini, ada 1.054 wisudawan yang terdiri dari 598 orang dari 11 prodi Fakultas Kesehatan, 301 orang dari 2 prodi Fakultas Ekonomi, 102 orang dari 2 prodi Fakultas Komputer, dan 53 orang dari 3 prodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang terbagi menjadi dua sesi.
Daeng Faqih menjelaskan pada acara wisuda kali ini, ada yang berbeda, yakni adanya dua pakar yang memberikan orasi ilmiah.
“Untuk sesi satu, yang berbicara adalah Prof Fahmi Idris dan sesi kedua adalah Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron,” ucapnya lagi.
Ia menyatakan kehadiran kedua sosok itu bukan lah tanpa alasan, tapi merupakan bagian dari visi misi UMHT.
“Kalau Prof Fahmi Idris, karena kita memiliki Fakultas Kesehatan, dan beliau wacana terkait digitalisasi layanan kesehatan. Kalau Nurul Ghufron, adalah keinginan kami untuk memberikan masukan pada setiap lulusan UMHT, yang adalah kader bangsa, harapan bangsa ini, yang akan melanjutkan estafet bangsa ini, terkait karakter yang harus dimiliki oleh mereka. Jadi bukan hanya Kompeten tapi juga berkarakter, jujur, sehingga akan menjadi pemimpin, akan menjadi pejabat publik yang memiliki moral dan berkontribusi dalam gerakan pencegahan korupsi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa