KedaiPena.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan Proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 punya beberapa pesan penting yang harus diresapi seluruh anak bangsa.
Hal itu disampaikan Megawati yang juga Presiden Kelima RI dalam amanatnya sebagai inspektur upacara. Ia mengatakan Proklamasi sebenarnya menjadi pesan bahwa Indonesia telah menjadi negara berdaulat untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran seperti yang pernah diucapkan Proklamator RI Soekarno.
“Proklamasi mengandung pesan perjuangan yang sangat penting. Pertama, dengan kemerdekaan kita hadir sebagai bangsa berdaulat untuk menentukan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan kita sendiri,” kata Megawati dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia di Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).
Ia menyebutkan Bung Karno pernah menyatakan bahwa hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya.
Megawati mengatakan pesan penting dari Proklamasi kemerdekaan ialah negara bisa menggelorakan jiwa merdeka.
“Sekali lagi, kepada rakyat jiwa merdeka lahir dan batin. Suatu jiwa kebangsaan yang menyatu dengan Tanah Air Indonesia, jiwa merdeka inilah yang menjadikan rakyat Indonesia tidak mengenal rasa takut ketika berhadapan dengan bala tentara Belanda yang berniat menjajah kembali Indonesia. Jiwa merdeka inilah yang menjadikan rakyat berani melawan berbagai bentuk penindasan, baik penindasan politik, ekonomi, maupun penindasan dengan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan,” ujarnya.
Ia pun menyatakan Proklamasi punya pesan bahwa negara harus membuat komitmen melindungi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, termasuk aktif di dunia.
“Proklamasi melahirkan komitmen untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut aktif dalam menjaga ketertiban dunia,” ujarnya lagi.
Megawati kemudian mengatakan pesan moral politik terpenting dari seluruh kemerdekaan terjadi ketika Bung Karno menggali seluruh falsafah bangsa hingga lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.
“Pancasila ini berangkat dari falsafah pembebasan terhadap petani, nelayan, buruh, dan seluruh rakyat miskin yang hidupnya menderita akibat kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme. Oleh karena itu, Pancasila melekat dengan narasi keberpihakan di dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan. Pancasila mengandung substansi paling mendasar terhadap perjuangan emansipasi agar setiap warga negara setara dan memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sama di mata hukum tidak ada perbedaan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa