KedaiPena.com – Berpindahnya pengelolaan air kepada Perumda PAM Jaya harus lah mampu mengurai semua masalah yang mengganjal selama masa pengelolaan Palyja dan Aetra selama 25 tahun. Tercatat ada tiga masalah yang harus diuraikan, kualitas layanan yang meliputi keterjangkauan akses air, kualitas air dan harga yang harus dibayar masyarakat.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Fraksi PKS, Karyatin Subiyantoro menegaskan bahwa pengalihan pengelolaan air minum kepada Perumda PAM Jaya harus mampu menyelesaikan permasalahan air di Provinsi DKI Jakarta.
“Pansus Air dibentuk untuk memastikan pelayanan air untuk masyarakat ini bisa maksimal. Jangan hanya pengalihan pengelolaan ini, jadi keluar dari mulut buaya, masuk mulut singa,” kata Karyatin yang merupakan Anggota Pansus Air, Minggu (5/2/2023).
Ia menyebutkan Perumda PAM Jaya seharusnya mendengarkan apa yang menjadi rekomendasi Pansus Air dalam menjalankan pengelolaan air minum untuk masyarakat Jakarta.
“Belajar dari pengalaman dengan Palyja dan Aetra. Kalaupun ada kerja sama atau subkon atau penunjukkan kepada pihak lainnya, haruslah lebih baik. Kan saat kick off lalu, dinyatakan pengelolaan 100 persen oleh PAM Jaya. Jangan hanya jadi pengulangan cerita lalu, oligarki bermain, ujungnya sama sekali tak berdampak bagi kebaikan rakyat DKI,” ujarnya.
Karyatin menyebutkan keberadaan PT Moya Indonesia bukan lah rekomendasi dari Pansus Air.
“Rekomendasi Pansus Air harusnya menjadi rujukan untuk bekerja sama dengan pihak lain. Kalau tidak perform, kenapa harus ditindaklanjuti,” ujarnya lagi.
Ia menegaskan amanat DPRD DKI Jakarta pada Pansus Air adalah menginginkan agar PAM Jaya dapat menyelesaikan masalah yang masih menggantung saat pengelolaan air dipegang oleh Palyja dan Aetra.
“Setiap tahun ada PMD (red: Penyertaan Modal Daerah). Jika tidak berdampak pada dividen dan kesejahteraan masyarakat dalam pelayanan air, ini kan masalah. Harus dituntaskan,” kata Karyatin tegas.
Ia mengungkapkan jika memang hasil peninjauan Pansus Air terhadap kerja sama dengan PT Moya Indonesia tidak memberikan hasil yang seperti diharapkan Pansus Air, maka kerja sama tersebut dapat ditinjau ulang.
“Pansus Air akan mengawal hasil evaluasi Palyja dan Aetra, sehingga tak akan terulang lagi pada pengelolaan yang sekarang,” tuturnya.
Semua keluhan masyarakat, lanjutnya, mulai dari keterjangkauan layanan pipa, harga air hingga kualitas air sudah seharusnya dapat diselesaikan dengan adanya pengelolaan oleh Perumda PAM Jaya.
“Harganya tinggi, mutu layanan tidak baik, apalagi keterjangkauannya sangat rendah. Belum jika bicara kualitas air. Perusahaan air minum, tapi airnya tak layak minum. Ini lah yang membuat masyarakat akhirnya memilih untuk mengambil air tanah,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa