KedaiPena.com – Tak kurang dari seratus orang perwakilan peserta Konsolidasi Nasional Rakyat Indonesia melakukan aksi simbolik tabur bunga di tugu reformasi Universitas Trisakti, Jumat (13/2/2022). Terlibat kehadiran para aktivis 1998 dari FKSMJ, FORKOT, KARAT, FORBES, PARMI di acara tersebut.
Aksi simbolik ini selain untuk mendo’akan para pahlawan reformasi yang telah gugur pada 1998, juga sekaligus untuk mengingatkan kepada bangsa Indonesia khususnya kepada para pemegang kekuasaan yang dinilai telah menghianati agenda reformasi dan menghianati tujuan bernegara.
“Kami sengaja hadir di tugu bersejarah ini untuk mengenang para pahlawan reformasi dan mengingatkan agenda reformasi yang sesungguhnya telah dihianati oleh mereka yang berkuasa” ujar salah satu pimpinan sidang Konsolidasi Nasional Rakyat Indonesia (KNRI) Anton Aritonang yang hadir dalam aksi simbolik tersebut.
Ubedilah Badrun akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diundang hadir dalam aksi simbolik itu menyampaikan orasi yang menegaskan telah terjadi semacam penghianatan terhadap agenda reformasi.
“Faktanya memang korupsi kolusi nepotisme merajalela, padahal dulu salah satu agenda utama reformasi adalah ingin menghadirkan pemerintahan yang bersih terbebas dari korupsi kolusi dan nepotisme sebagaimana termaktub dalam Tap MPR No XI tahun 1998” tegas Ubedilah Badrun.
Aksi simbolik ini dilaksanakan dengan agenda utama berdo’a, mengheningkan cipta, orasi mengenang reformasi dan tabur bunga.
Laporan: Hera Irawan