KedaiPena.Com – Perum Jasa Tirta II merespon positif rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil yang berkeinginan untuk menyulap bantaran sungai Citarum yang salah satunya berada di sektor 6 atau tepat Bojosoang menjadi ruang publik seperti Teras Cikapundung.
Direktur Operasi dan Pengembangan Perum Jasa Tirta II, Antonius Aris Sudjatmiko mengaku sangat mendukung langkah-langkah positif pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya mensukseskan program Citarum Harum.
“Karena pemersalahan sungai citarum akan cepat teratasi apabila semua pihak saling bekerja sama dan bersinergi,†ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Jumat (28/9/2018).
Perum Jasa Tirta II, lanjut dia, senantiasa turut mensukseskan program Citarum harum. Salah satunya, PJT II telah melakukan upaya-upaya seperti konservasi di daerah hulu sungai.
“Situ Cisanti, program pemberdayaan masyarakat di daerah hulu berupa biogas, penataan kali mati (oxbow) yang bekerja sama dengan BBWSC, Culture Based Fisheries sebagai pengganti keberadaan KJA di Waduk Jatiluhur,†tegas dia.
Sekedar informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil siap menyulap bantaran Sungai Citarum yang berada di Sektor 6 atau tepatnya di Bojongsoang menjadi ruang publik seperti Teras Cikapundung.
Emil begitu ia disapa mengatakan bahwa daerah tersebut sangat memungkinkan menjadi tempat budaya lingkungan dan ruang publik masyarakat.
“Kerja sama dimulai bersama seniman Tisna Sanjaya, mudah-mudahan dalam hitungan bulan dari tempat seperti ini menjadi luar biasa. Itu komitmennya,” kata RK saat melakukan lawatan ke aliran sungai Citarum, Jawa Barat.
Namun demikian, pembenahan itu juga dilakoni Emil dan pihak lainnya mulai hulu Citarum di Situ Cisanti, Kertasari , Kabupaten Bandung, hingga Muara Gembong, Kabupaten Karawang.
“Dari hulu sampai hilir akan terus kita perbaiki. Penegakan hukum akan terus dilaksanakan, jangan sampai ada yang membuang limbah,” ucap Emil.
Terkait penegakan hukum kepada pembuang limbah Citarum, Emil mengatakan bahwa pihak TNI sudah memberikan sanksi sosial, satu pabrik direksi sampai karyawan yang membuang sampah sembarangan diberikan ganjaran tersebut.
“Kuncinya kepemimpinan yang menyatukan sinergi ini,” tutur Emil menambahkan.
Emil pun mengaku yakin aliran Sungai Citarum dapat bersih dan dibanggakan masyarakat. Asalkan seluruh pihak bertekad bersama-sama menjadikan Citarum indah.
“Saya optimis, Citarum yang dulunya terkotor se-dunia, menjadi salah satu tempat terindah. Strateginya, kunci dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang rajin rapat, mengontak, mengolaborasikan dan jangan sektoral lagi, akan banyak rapat mingguan Citarum. Jawaban dari semua itu adalah kepemimpinan,” ucap Emil.
Laporan: Muhammad Hafidh