KedaiPena.com – Dinyatakan krisis ekonomi global akan mempengaruhi kinerja maskapai penerbangan, misalnya dalam aspek tingginya harga energi dan depresiasi mata uang Rupiah. Walaupun, hingga saat ini, tercatat industri penerbangan domestik masih tumbuh positif dibandingkan masa pandemi.
Sekjen Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Bayu Sutanto menyatakan proyeksi ekonomi ke depan telah banyak disampaikan, termasuk inflasi global tahun 2022 yang bisa mencapai 8,8 persen.
“Kalau Indonesia sendiri sekitar 5-6 persen. Jadi ekonomi Indonesia bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi-nya jauh lebih bagus dibandingkan negara lain, terutama sebagian negara Eropa dan Amerika Latin,” kata Bayu dalam salah satu acara virtual, Jumat (4/11/2022).
Ia menyebutkan kondisi ini tentunya akan menjadi sinyal waspada bagi industri penerbangan, terutama karena industri penerbangan sangat dipengaruhi oleh kurs Dollar Amerika.
“Sebagian besar biaya operasi, mayoritas sparepart itu masih import. Jadi sangat dipengaruhi oleh nilai tukar, terutama kurs Dollar Amerika,” ujarnya.
Tapi sejauh ini, ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan penumpang di Indonesia mengalami peningkatan, seperti yang sudah diproyeksikan sebelumnya.
“Kita memang memproyeksikan tahun ini sebagai tahun awal pemulihan. Kita harapkan tahun 2024 itu akan kembali seperti tahun 2019 untuk yang domestik. Sementara untuk penerbangan internasional, pada tahun 2025, dimana tergantung pada pembatasan suatu negara terkait pandemi,” ujarnya lagi.
Bayu menyatakan rute penerbangan yang masih ‘back bone’ adalah dari dan ke Jakarta, baik untuk ekonomi maupun destinasi wisata.
“Kalau di Sumatera itu, tujuannya Medan. Selanjutnya Surabaya sebagai kota besar kedua, Bali mayoritas untuk wisata, Makassar sebagai hub untuk Indonesia Timur, Yogyakarta umumnya untuk wisata dan Balikpapan sebagai bagian kegiatan IKN maupun usaha,” ungkapnya.
Wisatawan Mancanegara dan pekerja internasional, lanjutnya, menjadi bagian juga dalam mendorong industri penerbangan tumbuh lebih baik dibandingkan masa pandemi. Data menunjukkan untuk jumlah penumpang internasional September 2022 mengalami peningkatan 1.815,21 persen jika dibandingkan September 2021.
“Kenaikan ini mayoritas didorong oleh pemulihan paska pandemi dan pelonggaran perbatasan. Jadi orang confidence untuk melakukan perjalanan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa