KedaiPena.com – Korelasi angka pertumbuhan ekonomi tak selalu segaris dengan kesejahteraan masyarakat. Tapi untuk memastikan korelasinya secara akurat, perlu dilakukan penelitian yang mendalam.
Ketua ILUNI Pascasarjana UI, Dr. Audrey Tangkudung, MSi, menyebutkan naiknya harga komoditas dan harga energi merupakan salah satu faktor yang membuat masyarakat menurun tingkat ekonominya.
“Dalam artian, membuat masyarakat lebih miskin. Ditambah lagi, jika penanggungjawab keluarga itu diberhentikan dari pekerjaan, maka mereka akan semakin menurun tingkat daya belinya,” kata Audrey, Sabtu (12/11/2022).
Ia menyatakan tingkat pertumbuhan ekonomi negara pun tidak selamanya mencerminkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Pertumbuhan ekonomi negara itu menunjukkan bahwa nilai ekspornya surplus dan pajak yang masuk.
“Seperti kita, kenaikan harga komoditas dan energi itu kan masyarakat kecil yang lebih terdampak. Kalau pertumbuhan ekonomi itu kan, uangnya di negara. Kalau pertumbuhan ekonomi itu mau dirasakan juga oleh masyarakat kecil, maka pemerintah lah yang harus mengalirkannya kepada masyarakat kecil,” ungkapnya.
Bentuk penyaluran ini, bisa berupa bantuan pemodalan maupun bantuan langsung tunai.
“Itu yang sedang dilakukan pemerintah, yaitu dengan mendorong pembentukkan usaha-usaha kecil yang bankable,” ungkapnya lagi.
Atau alternatif lainnya adalah membantu menstabilkan harga agar terjangkau oleh masyarakat.
“Dan khusus bagi kelompok yang terkena tindak PHK, maka harus ada bantuan langsung tunai maupun pelatihan agar mereka bisa berwirausaha atau pun mendapatkan pekerjaan lainnya,” pungkas Audrey.
Laporan: Ranny Supusepa