KedaiPena.Com – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, TB Ridwan Achmad menilai pertumbuhan ekonomi di Kota Serang saat pandemi Covid-19 mengalami kontraksi.
“Sekarang kalau kita lihat kan ada 3 indikator, pertama angka pengangguran terbuka di kota serang juga meningkat kalau kita lihat dan amati statment kepala dinas ketenagakerjaan kota serang angka jumlah pengangguran terbuka hampir 10.000 lebih kemudian lahu pertumbuhan ekonomi di kota serang juga terkontraksi,” ucap Ridwan, Selasa, (16/3/2021).
Ia juga menyebutkan, indikator Indeks pembangunan manusia (IPM) di kota Serang stak di angka 72%, hal itu karena dampak dari pandemi Covid-19.
“Saya kira ini mungkin dampak dari pandemi Covid-19,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, pandemi ini juga berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Serang. Hal ini, terlihat dari pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2020.
Dirinya menyampaikan, saat penyusunan APBD tahun 2020, pihaknya menargetkan 200 miliar untuk PAD. Namun, dengan adanya pandemi ini pihaknya merecofusing atau mengalami relaksasi dari 200 miliar menjadi 161 miliar.
“Setelah adanya COVID-19 kita recofusing artinya PAD ini mengalami relaksasi dari 200 miliar menjadi 161 miliar jadi kita hampir 40 miliar,” ujar dia.
Menurutnya, di akhir tahun 2020 atau di awal 2021, realisasi PAD kota Serang mengalami peningkatan dari target setelah dilakukannya recofusing.
“Kalau target pembanding APBD murni sebelum ada pandemi kita tetapkan 200 miliar kemudian setelah pandemi kita merubah target PAD perubahan menjadi 161 miliar tapi realisasi kita 180 miliar,” imbuhnya.
Ridwan menuturkan, target perencanaan setelah recofusing dan relaksasi PAD itu kota Serang mendapat penambahan pendapatan 20 miliar atau 8 persen.
“Kalau pembandingnya dari target diawal sebelum covid itu kita hilang sekitar 20 miliar, kesimpulan nya pandemi ini menghilangkan PAD kita serang sebesar 20 miliar,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi