KedaiPena.com – Di tengah ketidakpastian perekonomian, Indonesia perlu untuk menitikberatkan kebijakan pada aspek pengendalian inflasi dan pemanfaatan teknologi. Dengan begitu, industri dan dunia bisnis bisa berjalan lebih efektif dan menciptakan nilai tambah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanggga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia bisa tumbuh mencapai 5,4 persen di akhir 2022, jika mampu menciptakan tata perekonomian pasca pandemi yang mencakup transformasi teknologi, ekonomi digital, ketahanan pangan dan energi.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih cepat setelah Covid-19 lebih terkendali dan ada sektor yang mampu tumbuh lebih cepat. Salah satu yang mendorong pemulihan adalah pemulihan transportasi udara, makanan minuman, mesin dan manufaktur, dan akomodasi,” kata Airlangga dalam B20 Summit dari Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).
Ia menyatakan pemulihan sektor-sektor tersebut bisa menciptakan lapangan kerja dan memberikan keuntungan pada perekonomian Indonesia, di tengah tantangan rantai pasok global. Selain itu, UMKM pun berperan besar pada pemulihan ekonomi yang bersifat inklusif
“B20 berhasil menyadari pentingnya ekonomi yang inklusif dengan fokus pada UMKM dan keterlibatan perempuan di tahun ini. Termasuk populasi unbanked harus secara adil masuk ke dalam ekosistem,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah harus berada di posisi driver untuk merespons tantangan masa depan melalui public private partnership.
“Kita juga harus memanfaatkan keuntungan dari inovasi dan industry 4.0 untuk mengamankan ketahanan pangan, energi. Kita juga harus prepare untuk revolusi hijau dan inovasi untuk melakukan transformasi digital ekonomi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa