KedaiPena.Com – Peneliti ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra menyayangkan proyeksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tersebut, yang menurutnya jauh dari akurat.
Proyeksikan ini terkait Indonesia yang akan keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah atau ‘middle income trap’ tahun 2036, karena salah satunya didorong kekuatan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Kemenkeu, tahun 2036 diperkirakan pendapatan masyarakat mencapai sekitar 12.233 dolar AS per kapita dan terus melonjak hingga 23.199 dolar AS per kapita tahun 2045.
Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5 persen, yang mendapat pengakuan lembaga internasional.
“Pantas saja indeks PISA, kemampuan menghitung anak-anak bangsa kita, termasuk paling rendah sedunia. Para pejabat di kementerian keuangan yang katanya pintar-pintar, ternyata menghitung proyeksi ekonomi sederhana saja tidak akurat,” kata Gede kepada KedaiPena.Com, Jumat (6/12/2019).
Menurut perhitungan Gede, bila pertumbuhan ekonomi stabil di 5 persen, dengan pertumbuhan penduduk 1,1 persen, maka di tahun 2036 pendapatan masyarakat kita hanya 7.900 dolar AS. Sementara di tahun 2045 baru 11.100 dolar AS.
Artinya, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil 5 persen, hingga tahun 2045 Indonesia belum bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah.
“Mitos bila ada pejabat yang menyatakan sebaliknya,” sambungnya.
Bila ingin sesuai proyeksi Kemenkeu, bahwa di tahun 2036 pendapatan masyarakat mencapai minimal 12.233 dolar AS dan tahun 2045 pendapatan masyarakat mencapai 23.000 dolar AS, menurut Gede pertumbuhan ekonomi Indonesia harus rata-rata 7,6%.
“Jadi tolong Pak Jokowi, para pejabat di Kemenkeu yang tidak bisa menghitung dengan baik agar diberikan kursus matematika. Jangan sampai rakyat kita dininabobokkan terus dengan kesalahan perhitungan semacam ini,” tutup Gede.
Laporan: Muhammad Lutfi