KedaiPena.Com- Ekonom senior Ferry Latuhihin menilai rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara hanya angan-angan semata alias mimpi.
Ferry mengatakan, hal itu lantaran belum jelasnya visi, misi hingga model bisnis dari BP Danantara yang bertujuan untuk leverage-up.
“Visi-misi membentuk Danantara untuk leverage-up cuma mimpi. Saya tidak tau apa visi-misi Danantara, business modelnya, governance structurenya, hingga manpowernya,” tegas dia, Jumat,(15/11/2024).
Ferry juga mengaku tidak setuju apabila alasan pembentukan Danantara untuk leveraging asset-asset yang ada di dalamnya demi misalnya mendanai pembangunan.
“Why? bank-bank yang ada dalam danantara 90% adalah dana pihak ketiga. Itu tidak bisa diklaim sebagai asset Danantara,” papar dia.
“Yang bisa diklaim hanya equitynya yang cuma 10%. Itupun sebagian milik publik lewat bursa saham,” tambah Ferry mengingatkan.
Tak hanya itu, kata Ferry, perusahaan pelat merah seperti Pertamina dan PLN juga tidak bisa diklaim assetnya untuk mendanai pembangunan.
Ferry mengakui, tidak akan ada pihak yang mau meminjamkan uang dengan bermodalkan jaminan asset Pertamina dan PLN.
“Tidak ada yang mau meminjamkan uang dengan jaminan asset Pertamina dan PLN, sebab bukunya tidak merah karena subsidi pemerintah,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Rafik