KedaiPena.Com – Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho memastikan pihaknya sudah mengantisipasi penyaluran BBM di wilayah Jayapura dan Manokwari pasca aksi masyarakat di beberapa titik tersebut.
“Kami sampaikan bahwa ketahanan stok BBM di Terminal BBM Jayapura, Terminal BBM Manokwari, DPPU Sentani dan DPPU Rendani dalam kondisi baik dan aman,” ungkap dia kepada awak media, Selasa, (20/8/2019).
Ia menjelaskan untuk mencukupi kebutuhan BBM wilayah Jayapura, Terminal BBM Jayapura melakukan penyaluran BBM ke lembaga penyalur dengan jadwal lebih awal untuk mencegah terhambatnya akses jalan ke SPBU wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura.
Sedangkan penyaluran menuju wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sentani untuk sementara dihentikan sampai kondisi kembali kondusif.
“Adapun ketahanan stok avtur di DPPU Sentani dalam kondisi baik dan aman,” tutur dia.
Sementara itu, lanjut dia, stok BBM di lembaga penyalur/SPBU di Manokwari terpantau dalam kondisi aman namun aktivitas penyaluran BBM di Manokwari sampai saat ini masih terhambat dengan adanya terblokirnya jalan di dua titik akses dari dan menuju Terminal BBM Manokwari.
Dia menegaskan, Pertamina terus mengupayakan penyaluran dapat terus dilakukan khususnya untuk kebutuhan masyarakat di lembaga penyalur SPBU, DPPU Rendani, serta PLTD Andai dan PLTD Sanggeng.
“Dapat disampaikan bahwa ketahanan stok DPPU Rendani, PLTD Andai dan PLTD Sanggeng dalam kondisi baik dan aman, ” papar dia.
Ia melanjutkan, Pertamina terus memantau kondisi untuk melakukan penyaluran BBM. Untuk menjaga keamanan di Terminal BBM saat ini terdapat personil kepolisian di Terminal BBM baik di Jayapura maupun di Manokwari.
“Selain itu Pertamina juga berkoordinasi dengan TNI untuk penambahan pengamanan sampai situasi kembali aman dan kondusif,” tandas dia.
Sebelumnya, pada peringatan HUT ke-74 RI, Sabtu lalu, terjadi penggerebekan Asrama Mahasiswa Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Penggerebekan tersebut dilakukan oleh aparat dan diikuti pengepungan Satpol PP dan Ormas. Sebanyak 43 mahasiswa dibawa ke Kantor Polres Surabaya.
Diduga penggerebekan itu dipicu kesalahpahaman, setelah Bendera Merah Putih milik pemerintah Kota Surabaya jatuh di depan asrama. Dan, di Malang terjadi bentrokan polisi dengan mahasiswa asal Papua yang demonstrasi pada 15 Agustus 2019.
Buntutnya, seperti diberitakan, protes atas diamankannya sejumlah mahasiswa asal Papua oleh polisi tersebut, berlanjut di Manokwari, Papua Barat, Senin pagi. Demonstrasi itu berunjung anarkis. Pengunjuk rasa membakar kantor DPRD Papua Barat di Jalan Siliwangi, Manokwari.
Tak hanya itu, massa juga membakar sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat. Massa juga melempar Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari, yang datang dalam rangka menenangkan massa.
Laporan: Muhammad Lutfi