KedaiPena.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan upaya pemerintah untuk mulai beralih ke bahan bakar yang ramah lingkungan, berpotensi akan menghilangkan bahan bakar yang mengandung sulfur tinggi, seperti Pertalite.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara, KLHK Luckmi Purwandari menyatakan kandungan sulfur dalam Pertalite memang cukup tinggi, bisa mencapai 800 ppm atau lebih.
“Kebijakan pemerintah telah mengatur baku emisi kendaraan tipe baru, yaitu mengikuti aturan Euro4, baik untuk bahan bakar diesel atau bensin dimana kandungan sulfur pada bahan bakarnya tak boleh melebihi 50 ppm,” kata Luckmi, Rabu (24/4/2024).
Ia menyebutkan, berdasarkan data yang ada, pencemaran udara di kota-kota besar mayoritas disebabkan oleh kendaraan bermotor.
“Hal ini bisa dibuktikan saat Pandemi lalu. Atau ketika Lebaran tahun ini. Pada tanggal 1 hingga 3 April data dari stasiun pantauan udara Jabodetabek menunjukkan kondisi udara tidak sehat. Tapi mulai tanggal 4 April sedang, 5 April kondisi udara kembali tidak sehat. Dan pada tanggal 6 sampai 19 April, kondisinya kembali sedang,” urainya.
Data pantauan di Cirebon menunjukkan adanya kondisi udara tidak sehat, pada tanggal 8 April malam hingga 9 April pagi, yang disebabkan adanya peningkatan kendaraan di lokasi penyeberangan.
“Untuk Indonesia bagian timur, mayoritas itu baik hingga sedang. Yang sedang itu di Bali dan Gorontalo. Di Sumatera juga kondisinya baik hingga sedang,” urainya.
Ia menegaskan bahwa ada korelasi antara aktifitas dan mobilitas berpengaruh secara signifikan pada kondisi udara.
“Sehingga, untuk kota-kota yang memiliki kualitas udraa yang tidak baik, harus membatasi jumlah kendaraan yang beredar. Termasuk, juga mengendalikan bahan bakarnya. Kenapa? Walaupun sudah menggunakan bahan bakar berkualitas bagi tapi kendaraannya padat, daya dukung lingkungannya kan tidak bisa,” kata Luckmi.
Atas dasar hal itu, ia mendukung kebijakan pemerintah untuk mulai berpindah ke bahan bakar lingkungan, dalam hal ini, menggantikan bahan bakar bersulfur tinggi dengan BBM ramah lingkungan.
“Paling tidak, sulfur-nya yang sudah mendekat ke ketentuan Euro4,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena