KedaiPena.com – Kota Depok sebagai kota satelit ibukota hingga kini dianggap masih terpinggirkan. Permasalahan kota antara lain kemacetan, pengangguran, pendidikan, kesehatan dan sejumlah persoalan lainnya.
Hal itulah yang membuat Sidik Selo Agus Purwoko, Caleg DPRD Kota Depok dari Partai Gelora Indonesia merasa prihatin.
“Seringkali jika berangkat kerja di perempatan melihat banyaknya pengamen, silverboy hingga boneka mampang saya jadi trenyuh,” kata Sidik, Senin (22/1/2024).
Karena itulah, caleg nomer urut 5 dapil Cipayung, Sawangan, Bojongsari ini bertekad untuk memperjuangkan 5 aspirasi warga Kota Depok.
“Sesuai nomor urut saya 5 maka saya berharap bisa memperjuangkan 5 hal untuk warga Depok, khususnya di dapil saya. Kelima hal itu antara lain menekan angka kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat akses kesehatan warga miskin, meningkatkan prestasi anak muda hingga memberdayakan UMKM,” papar Ketua DPC Gelora Sawangan ini.
Untuk misi pendidikan, Sidik melihat banyak penyelewengan yang terjadi di masyarakat. Maraknya jual beli bangku dan mafia pendidikan kerap terjadi hingga menggerus peluang Anak-anak kurang mampu belajar di sekolah negeri yang lebih terjangkau biayanya.
“Itu saya dapatkan datanya bagaimana untuk bisa masuk ke sekolah negeri harus keluar uang jutaan rupiah. Lalu bagaimana bisa di sistem zonasi sebanyak 7 domisi yang berbeda tempat jaraknya sama semua. Itu nanti yang perlu kita kritisi di Pemkot Depok lewat jalur legislasi,” katanya.
Sedangkan untuk misi peningkatan akses kesehatan, menurut Sidik karena banyak warga yang mengeluhkan minimnya akses kesehatan. Banyak pasien orangtua yang harus susah payah bolak-balik ketika berobat. Bahkan dari pengalamannya sendiri untuk berobat prosedurnya masih terlalu berbelit-belit.
“Saya pernah ketika ke UGD malam-malam karena sakit usus buntu. Sampai pagi tidak disentuh sama sekali oleh dokternya. Untungnya saya masih bisa bertahan waktu itu,” kenang Relawan PAS Gibran Kota Depok ini.
Terkait misi meningkatkan prestasi anak muda karena selama ini Depok selalu dipandang sebelah mata. Karena sedikit sekali anak muda yang benar-benar bisa mengharumkan nama Depok di kancah nasional maupun internasional.
“Saya berharap anak-anak muda Depok bisa mengukir prestasi baik itu di bidang olahraga, seni budaya, bidang IT maupun yang lainnya. Karena itulah jika lolos di Pileg nanti saya akan terapkan program untuk peningkatan prestasi anak muda itu,” papar lelaki yang akrab disapa Cak Sidik ini.
Sementara terkait pemberdayaan UMKM, menurutnya lantaran banyak warga yang masih mengandalkan mata pencaharian dari berdagang kecil-kecilan secara konvensional. Artinya, UMKM warga belum banyak yang memanfaatkan teknologi lantaran literasi digital mereka yang masih minim.
“Artinya, jika mereka hanya mengandalkan pola dagang yang begitu-begitu saja, tentunya akan tergerus oleh perubahan jaman. Makanya saya dan tim sudah menyiapkan pola-pola meningkatkan pemahaman masyarakat akan dunia digital agar tetap survive,” kata founder Betawipos.com ini.
Seperti diketahui, persoalan kemacetan kota Depok yang kian hari kian meningkat. Dibukanya sejumlah ruas tol tanpa diimbangi pelebaran jalan di sekitarnya membuat masyarakat banyak mengeluhkan terhambatnya akses transportasi.
Sementara itu, angka kemiskinan kota Depok masih berada di urutan ke 4 tingkat terendah. Angka kemiskinan di Kota Depok yakni 2,38 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Secara keseluruhan, PDRB per kapita di Kota Depok atas dasar harga berlaku pada 2022 menjadi sebesar Rp38,23 juta atau meningkat nilainya bila dibandingkan dengan angka 2021 yang sebesar Rp35,66 juta.
Kendati demikian, ekonomi di Kota Depok yang tumbuh di atas 5 persen tersebut belum mencerminkan kesejahteraan warganya. Sebab tingkat pengangguran terbuka (TPT) masih tinggi. BPS Kota Depok mencatat, pada 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT), yakni mencapai 7,82 persen.
Laporan: Ranny Supusepa