KedaiPena.com – Menjelang pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada bulan November 2024 yang akan datang, banyak bermunculan nama-nama calon kepala daerah di setiap Provinsi, Kabupaten maupun Kota. Termasuk di Provinsi Sulawesi Utara, beberapa nama sudah digadang-gadang menjadi calon Gubernur.
Beberapa nama sepertinya sudah hampir dapat dipastikan akan mengikuti kontestasi pilkada di Sulawesi Utara 2024 karena sudah mendapatkan dukungan dari Partai Politik dan ada yang menggunakan jalur independen.
Ada empat nama yang sudah beredar dengan perkiraan partai politik yang akan mengusung. Yakni, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw akan diusung oleh PDI Perjuangan sebagai calon Gubernur.
Purnawiran Polri berpangkat Irjen Pol, Carlo Tewu diperkirakan akan diusung oleh Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Sedangkan Jan Maringka yang juga akan mengikuti kontestasi pilkada Sulut akan diusung oleh Partai NasDem, PKB, PKS dan Partai Perindo. Jan Marinka berhasil mendapatkan dukungan dari partai pengusung Anies pada pilpres yang lalu ditambah Partai Perindo.
Sedangkan Elly Lasut lebih memilih jalur independen untuk mengikuti kontestasi pilgub Sulut 2024.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menyatakan Partai Demokrat yang memiliki 6 kursi dan PSI hanya ada 1 kursi di DPRD Sulawesi Utara sebaiknya bergabung dengan Partai Golkar dan Gerindra.
“Pilihan bagi Partai Demokrat dan PSI hanya bergabung dengan koalisi yang sudah ada karena kedua partai tersebut hanya memiliki 7 kursi di DPRD Sulawesi Utara,” kata Fernando, Rabu (5/6/2024).
Seperti diketahui, syarat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara, partai politik atau gabungan partai politik membutuhkan minimal 9 kursi.
“Sehingga Partai Demokrat dan PSI masih membutuhkan 2 kursi lagi untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, untuk kepentingan memuluskan program pemerintahan Prabowo-Gibran mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kepala daerah baik itu Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang sejalan.
“Agar bisa sejalan, maka dibutuhkan Kepala Daerah yang pencalonannya diusung oleh partai koalisi pendukung Prabowo,” ujarnya lagi.
Ia mengungkapkan Partai Demokrat dan PSI sebagai partai yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo, tentu memiliki kepentingan suksesnya pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo agar berdampak pada masing-masing partai pendukung koalisi pada pemilu yang akan datang.
“Sebaiknya Partai Demokrat dan PSI bergabung dengan Golkar dan Gerindra karena mereka, Demokrat dan PSI, tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilpres 2024 lalu. Prabowo, turun tangan untuk meminta AHY dan Kaesang agar Partai Demokrat dan PSI mau bergabung dalam koalisi Partai Golkar dan Partai Gerindra di pilkada Sulut,” kata Fernando.
Apalagi Sulut memiliki histori dengan Prabowo selain itu secara politik DPRD Sulawesi Utara masih didominasi oleh PDI Perjuangan yang berhasil menempatkan 19 kadernya untuk periode 2024-2029.
“Sehingga penting bagi Prabowo untuk memenangkan pilkada Sulawesi Utara, dengan membangun koalisi yang solid dengan partai pendukungnya pada pilpres yang lalu,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena