KedaiPena.Com -Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Provinsi Banten mengajak semua pihak baik, pemerintah serta stakeholder yang lainnya untuk dapat membuat masyarakat menjadi keluarga yang sadar gizi dan mencegah stunting serta obesitas.
Demikian hal itu disampaikan oleh Ketua DPD PERSAGI Provinsi Banten, Tiara Lutfi saat menggelar kegiatan pelayanan gizi dalam memperingati hari gizi nasional, di Pasar Tani Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jumat (4/2/2022).
“Kami dari DPD Persagi Banten mengajak semua sektor baik pemerintah dan non pemerintah, semua lini untuk bekerjasama bagaimana kita bisa mencegah stunting dengan membuat masyarakat banten menjadi keluarga yang sadar gizi,” ucapnya.
Menurutnya, seorang ibu memiliki peran yang penting, lantaran harus mengenal bagaimana mencegah permasalahan gizi di anggota keluarganya.
“Saya yakin dengan terbentuknya keluarga yang sadar gizi dengan upaya perbaikannya gizi, permasalahan gizi di provinsi Banten khususnya bisa terselesaikan. Dan ini tidak bisa salah satu institusi saja yang bekerja tapi ini harus semua bekerjasama dalam mewujudkan keluarga sadar gizi sehingga permasalahan gizi baik obesitas dan stunting di cegah dan tertanggulangi,” katanya.
Ia menuturkan, pada tahun 2021 angka stunting di Provinsi Banten mengalami sedikit kenaikan, lantaran adanya pandemi Covid-19. Namun tiga tahun sebelum tahun 2021 angka stunting di Provinsi Banten mengalami penurunan setiap tahunnya.
Selain itu, ia menyampaikan terjadinya stunting lantaran terdapat beberapa faktor, baik faktor secara langsung maupun secara tidak langsung. Terjadinya permasalahan gizi pada balita baik stunting maupun kekurangan gizi penyebab langsungnya karena minimnya asupan makan dan penyakit infeksi.
“Penyebab tidak langsung, karena pola asuh, kemudian faktor yang mendasar ada faktor ekonomi, ketidaktahuan keluarga menyediakan pangan yang beragam bergizi berimbang, kemudian juga akses ke pelayanan kesehatan yang rendah itu juga menjadi salah satu faktor, ketersediaan pangan, kebersihan itu menjadi faktor tidak langsung terjadinya stunting dan obesitas,” jelasnya.
Dalam kegiatan pelayanan gizi tersebut, kata Tiara, pihaknya memberikan pelayanan baik pemeriksaan status gizi, screening penyakit tidak menular dan juga memberikan pelayanan konsultasi gizi.
“Disini kami akan memberikan konsultasi gizi nah ada pun tema kami ini adalah kita akan bersama-sama aksi cegah stunting dan obesitas jadi untuk mencegah stunting dan obesitas kami bekerjasama dengan beberapa OPD di Provinsi Banten agar masyarakat di Banten ini agar menurun prevalensi stunting dan juga bisa menanggulangi obesitas,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Aan Muawanah mengatakan permasalahan gizi sangat erat kaitannya dengan pangan yang di konsumsi, sehingga diperlukannya asupan pangan yang cukup untuk dapat menyelesaikan permasalahan gizi.
“Untuk itu kita terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada semua unsur lapisan masyarakat mulai dari anak sekolah, ibu-ibu PKK, masyarakat umumnya dan komunitas-komunitas lain,” ucap Aan Muawanah.
Dirinya juga menyampaikan terdapat beberapa program yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi asupan gizi bagi keluarganya maupun masyarakat sekitar. Diantaranya melalui program pemanfaatan lahan pekarangan, yakni pekarangan pangan lestari (P2L) sehingga bagaimana dapat memanfaatkan lahan pekarangan.
Tidak hanya itu, kata Aan Muawanah, diperlukanya intervensi secara langsung kepada daerah-daerah yang terdapat penderita stunting, sehingga dapat dilakukan pencegah kepada generasi berikutnya.
“Penekanan angka stunting melalui intervensi bantuan pangan bergizi, beras berfortifikasi dan program pemanfaatan lahan pekarangan dalam bentuk bantuan bibit tanaman sayuran beserta sarananya,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi