KedaiPena.com – Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang antri untuk berkunjung ke wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).‎ Namun kendala transportasi yang memakan waktu cukup lama, karena harus melalui jalur darat atau melalui Bandara Ngurah Rai International Airport, membuat wisatawan mengendurkan semangat datang ke Labuan Bajo.Â
“Seharusnya ada banyak akses, kita bisa melalui Manado, Su‎rabaya, ‎dan daerah lain, sehingga bisa membuat jaringan wisata. Jadi, kita perlu komodo itu tidak hanya terbatas,” ujar Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Regional Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Bambang Susanto Priyohadi‎ saat acara FGD, di Kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta Pusat, Kamis (23/6)
Menurutnya, sejumlah objek wisata yang ada di Labuan Bajo juga masih banyak yang perlu diperbaiki. Sehingga, wisatawan yang datang ‎tidak hanya dimanjakan dengan satu wisata yang ada, tapi bisa menikmati beberapa wisata sekaligus.
Selain itu, Bambang juga memberi catatan bahwa pengembangan wisata ‎berbeda dengan pembangunan wisata lain. Ini lantaran pembangunan Pulau Komodo harus diawali dengan pembangunan berbasis perlindungan yang tinggi.
Untuk menjawab problematika semua itu, ‎Bambang mengatakan bahwa pengelolaan wisata terpadu melalui Badan Otorita seperti di Danau Toba bisa menjadi solusi. Badan ini nantinya yang akan mengelola secara maksimal potensi wisata di Labuan Bajo.Â
Menurutnya, Badan Otorita untuk Labuan Bajo akan segera disahkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) pada bulan September nanti. ‎
“Jadi, Perpresnya menunggu ‎koordinasi antara Kementerian dengan Pemerintah Daerah, yang saat ini sudah jalan. Hanya, untuk sampai ke Prepres tunggu 1 step berikutnya. Kami berharap dalam 2-3 bulan ini sudah selesai,” tandasnya.
(oskar/veb)