KedaiPena.Com – Pengamat Militer Surya Fermana menilai bahwa Peraturan Presiden (Perpres) nomor 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI telah gagal memperkuat di internal militer itu sendiri.
Pasalnya, kata dia, dalam isi pokok perpres tersebut yang membahas mengenai Wakil Panglima TNI dan Pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) hanya akan menambah porsi gajih dan tunjangan.
“Anggaran lebih baik untuk Alutsista dan profesionalitas prajurit dari kekuatan anggaran yang ada saat ini,” kata dia dalam keterangan pers, Senin, (23/12/2019).
Ia juga menjelaskan, kehadiran Kogabwilhan yang merupakan bagian dari Perpres nomor 66 tahun 2019 juga semakin membuat sesak struktur organisasi di internal TNI.
“Kotama terdiri dari 1, Kogabwilhan, 2. Kostrad, 3, Armabar, 4, Kohanudnas, 5, Hidro dan Oseonografi, 6, Kodam. 7, Koppasus, 8, Komando Lintas Laut Militer, 9, Korp Marinir. No 2 sampai 9 Kotama berada di bawah masing-masing 3 Matra, No 1 Kogabwilhan berada di bawah langsung Mabes TNI,” ungkap dia.
Ia menjelaskan jika melihat struktur organisasi TNI khususnya Kotama sudah cukup banyak Komando-Komando dan ada panglimanya di setiap Komando.
“Bahkan Indonesia lebih hebat dari US dalam mempertahankan teritori karena punya Komando Teritorial Angkatan Darat dengan perwujudan Komando Daerah militer hingga sampai ke tingkat desa,” papar dia.
Ia menerangkan, kogabwilhan sendiri idealnya untuk mewujudkan orkestrasi operasi antar matra menghadapi perang dan non perang. Konsep ini meniru Deployment US di mana wilayah tidak ada komando seperti Komando Indo-pasifik.
“Namun konsep US tersebut berada di luar wilayah US sesuai dengan doktrin mereka yang ekspansif mau menguasai dunia sebagai polisi dunia. Konsep pertahanan RI tidak ekspansif dengan tujuan pertahan negara dan mewujudkan perdamaian dunia,” jelas dia.
Dengan demikian, kata dia, kehadiran Perpres 66 tahun 2019 berbanding terbalik dengan semangat Presiden Jokowi yang ingin menyederhanakan eselon.
“Secara filosofi pertahanan Kogabwilhan sudah kurang tepat. Apabila alasannya adalah orkestra Tri Matra maka cukup dengan sering melakukan latihan operasi gabungan antar matra di wilayah yang sudah dibagi Barat, Tengah, dan Timur,” tegas dia.
“Saat ini dapat kita liat sarana-prasarana dan Alutsista Kogabwilhan masih zero growht namun petingginya udah di Skep kan. Pangkosgab, Kaskosgab , Asrenakosgab sudah ada,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi