KedaiPena.Com – Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai apa yang disampaikan oleh ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal ketidaknetralan aparat penegak hukum seperti BIN, TNI dan Polri benar adanya.
“Sejatinya aparat penegak hukum harus profesional dan netral. Namun yang terjadi di Indonesia masih banyak oknum aparat yang netral itu terjadi pada setiap Pemilu,†ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (26/6/2018).
Ujang menilai, adanya ketidaknetralan pada aparat penegak hukum dapat dilihat dari banyaknya aparat yang ditarik ke wilayah politik. Hal ini yang membuat aparat menjadi rusak.
“Ketika aparat berbuat netral dan profesional, maka aparat tersebut sulit untuk naik pangkat dan memiliki jabatan. Yang dukung mendukung lah yang akan mendapat jabatan. Jadi birokrasi dan aparat dirusak oleh kepentingan politik sesaat,†tegas Ujang.
Tak hanya aparat, lanjut Ujang, saat ini juga banyak ASN di pemerintahan yang memihak. Hal tersebut lantaran karena ingin karirnya bagus.
“Karena jika kepala daerah yang didukungnya menang, mereka akan memiliki jabatan bagus. Mereka bekerja diam-diam untuk memenangkan calon tertentu. Padahal UU melarang para aparat untuk berpolitik. Artinya harus netral. Namun yg terjadi di lapangan, mereka bergerak diam- diam untuk memenangkan calon tertentu,†pungkas Ujang.
Laporan: Muhammad Hafidh