KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Inas Nasrullah Zubir menilai, kebijakan Kementerian Perdagangan yang kembali membuka keran importasi beras sebanyak 500 ribu ton ditengarai ada kaitan-nya dengan di tutupnya PT Indo Beras Unggul (IBU) beberapa waktu lalu.
Inas, sapaan karibnya mengatakan, bahwa ditutupnya pabrik PT IBU bisa jadi merupakan kesengajaan untuk membuka keran impor beras yang saat ini kembali dibuka.
PT Indo Beras Unggul (IBU) sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food). Perusahaan itu sendiri memiliki empat anak usaha yang masing-masing memiliki pabrik beras.
Keempat perusahaan yang memiliki pabrik beras tersebut antara lain ialah PT Jatisari Srirejeki, PT Sukses Abadi Karya Inti, PT Tani Unggul Usaha, PT Swasembada Tani Selebes.
“Saya duga ada kaitan dengan ditutupnya PT. IBU yang bangkrut. Selama ini memproduksi beras sejenis medium dan premium,” ujar Inas dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Sabtu (13/1/2018).
Inas pun menuturkan alasannya menyampaikan dugaan hal tersebut. Inas menuturkan, bahwa selama ini produksi PT IBU sekitar 200-250 ribu. Sedangkan, rencana yang akan diimpor oleh Kementerian Perdagangan adalah 500 ribu ton.
“Karena suplai ke supermarket harus ditutupi dengan impor beras premium seperti ‘basmati jasmine’ dan lain-lain,” papar Inas.
Kemudian, Inas melanjutkan, modus tersebut semakin menguat lantaran terdengar kabar yang akan melaksanakan impor Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sudah ditender sebelumnya.
“Sudah ditender dan ada 6 perusahaan importir sebagai pemenangnya. Jadi jangan dilihat dampak tapi modusnya,” jelas politikus Hanura ini.
Untuk diketahui, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhirnya menyerah dengan terus meroketnya harga beras di pasaran. Kemendag pada akhirnya memutuskan untuk membuka keran importasi beras sebanyak 500 ribu ton.
Pernyataan Inas soal kesengajaan ditutup Pabrik PT Ibu dengan ada impor semakin menguatkan pandangan begawan ekonomi Rizal Ramli soal adanya komisi alias ‘kangtau’ dari impor. RR, sapaan Rizal menjelaskan bahwa uang paling mudah didapat dari komisi impor komoditi. Jadi duitnya, gampang kalau main di beras, kedelai, gula, daging dan lain-lain.
Laporan: Muhammad Hafidh