KedaiPena.Com- Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid menyayangkan pernyataan Ketua Umum PBNU, Yahya C Staquf yang menyarankan agar pihak yang mampu dari sisi finansial saja yang bisa berangkat ke tanah suci Mekkah.
“Kurang bijak pernyataannya (Ketum PBNU). Terlalu hitam putih menyederhanakan urusan ibadah haji. Wajar saja kalau ada yang tidak setuju dengan kenaikan biaya haji karena setiap orang punya hak dan keinginan yang sama untuk melaksanakan ibadah haji,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu kepada wartawan,Sabtu,(4/2/2023).
Wachid menegaskan, ketidaksetujuan masyarakat dibalik usulan kenaikan biaya ibadah haji terletak pada soal transparansi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag).
“Kalau soal mampu tidak mampu, ya wong jemaah haji itu kan sudah setor biaya sebesar 25 juta itu artinya menunjukkan mereka mampu. Wajar kalau mereka kontra dibalik rencana usulan kenaikan biaya haji pasalnya mereka beranggapan bahwa biaya yang mereka simpan selama ini bisa menutupi kekurangan biaya haji melalui subsidi. Jangan terlalu berlebihan dalam memberikan statment, itu menyakitkan bagi para jemaah saya kira,” beber dia.
Menurutnya, di tengah pro kontra soal kenaikan biaya haji mestinya para elit maupun stakeholder terkait memberikan penjelasan yang masuk akal.
“Jangan hanya melempar keinginan atau usulan tanpa menyertainya dengan argumen logis.
Wachid juga mengaku tak habis pikir dengan munculnya usual kenaikan biaya haji.
“Buat apa ada BPKH kalau tak mampu tekan biaya haji. Bukankah uang jemaah mereka investasikan. Ke mana hasil investasi uang jemaah kalau begitu. Benahi saja sistem persiapan, pelayanan, transportasi, penginapan hingga soal logistik. Karena komponen-komponen itu selama ini yang membuat ongkos naik haji terus membengkak. Jangan sakitnya apa dikasih obatnya apa, kan gak menyelesaikan masalah kalau begitu,” sindirnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya C Staquf menyarankan agar masyarakat yang tidak mampu tidak perlu menunaikan ibadah haji. Sebab, menurutnya, ibadah haji diperuntukkan bagi orang yang mampu dalam berbagai hal termasuk finansial.
Hal tersebut dilontarkan di tengah pro kontra terkait rencana pemerintah menaikkan ongkos naik haji sebesar Rp69 juta, salah satu pimpinan ormas keagamaan menyarankan agar tidak memaksakan ibadah haji jika belum mampu. Baik dari sisi finansial dan lainnya.
Laporan: Tim Kedai Pena