KedaiPena.Com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut masih banyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas yang tidak mempunyai modal untuk menggarap wilayah kerja migas di Indonesia.
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, malah mengatakan, kebanyakan kontraktor yang menggarap ladang minyak di Indonesia saat ini, merupakan kontraktor ‘duafa’ alias tidak memiliki modal untuk melakukan kegiatan pencarian sumber migas (ekplorasi).
Pernyataan tersebut pun direspon negatif Anggota Komisi Energi DPR RI, Harry Poernomo. Menurutnya, jika selama ini memang banyak kontraktor yang tidak memenuhi syarat seharusnya mereka tidak diberikan kontrak.
“Kalau sampai mendapatkan kontrak tapi tidak ‘perform’ (wanprestasi) ya segera kontraknya dicabut. Jangan dibiarkan berlarut-larut menguasai blok migas sementara yang tidak bekerja,” papar dia kepada KedaiPena.Com, Rabu (29/3).
Seharusnya, kata dia, SKK Migas jangan hanya bisa menyalahkan pihak ketiga. Tapi, juga harus lebih mengetatkan sistem seleksi di Kementerian ESDM serta dapat menjalankan ketentuan kontrak secara konsisten.
“Kalau ada keluhan seperti itu harusnya SKK mawas diri, bukan hanya mengeluh. Mereka salah menseleksi investor/kontraktor
Apapun seleksi harusnya bisa menangkal terjadinya kegagalan tersebut,” beber dia.
“Dan kalau sudah terjadi segera putus kontraknya. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” tandas politikus Partai Gerindra ini.
Laporan: Muhammad Hafidh