KedaiPena.Com – Menjadi pemandu wisata khususnya di kawasan wisata alam seperti di Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, tentunya memiliki resiko yang sangat tinggi. Hal itu yang dirasakan oleh pemandu wisata di Geopark Ciletuh, Asep Supriatna.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pengelola Museum Konservasi dan Arboretum Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu ini mengatakan bahwa dirinya saat bekerja sebagai pemandu wisata atau ‘tour guide’ seringkali harus berkorban untuk para wisatawan.
“Seringkali kita harus berkorban kepada tamu. Terlebih lagi di sini banyak destinasi wisata alam. Seperti Curug Awang yang jalanannya sangat curam belum lagi ketika di laut ada badai,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com beberapa waktu lalu.
Asep, begitu ia disapa mengungkapkan bahwa dirinya juga pernah mengalami kecelakaan kerja sewaktu sedang membawa tamu. Ketika itu, kata Asep, ada wisatawan yang jatuh saat sedang melakukan perjalanan dan ia ingin menyelamatkan.
“Saya pernah mengalami, waktu ada yang jatuh (wisatawan), malah saya yang kejedot. Banyak suka dukanya bekerja sebagai pemandu wisata,” kata Asep.
Untuk berobat akibat kecelakaan kerja, Asep pun mengaku, saat itu dirinya harus mengeluarkan anggaran pribadi. Tidak ada bantuan dari pemerintah maupun pengelola tempat wisata.
Oleh sebab itu, Asep pun tertarik untuk ikut serta pada program BPJS Ketenagakerjaan yang kini turut mengakomodir para pekerja informal seperti dirinya.
“Pernah dengar, tapi belum jelas apa fungsinya. Bagus juga kalau memang ada yang bisa meringankan beban kita. Nantinya dimana ketika kita menderita ada bantuan seperti asuransi. Selama ini baru tahu namanya aja,” ungkap Asep.
Asep berharap agar ke depan BPJS Ketenagakerjaan bisa lebih gencar untuk menyosialisasikannya program bagi pekerja informal tersebut.
“Harapannya menyosialisasikannya lebih gencar buat kita para pekerja yang memiliki resiko tinggi untuk bisa mengetahui fungsi BPJS dan lain,” tandas Asep.
Laporan: Muhammad Hafidh