KedaiPena.Com – Menteri BUMN Erick Thohir melakukan bersih-bersih BUMN. Setelah Garuda Indonesia, yang dibersihkan melalui pintu masuk kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton senilai Rp1,5 miliar, eks Presiden Inter Milan itu menyasar Pertamina. Menyusul kemudian BUMN-BUMN lainnya.
Lalu bagaimana dengan di Tangerang Selatan (Tangsel)? Perlukah Pemkot melakukan hal yang sama ke BUMD Tangsel?
Perlukah Pemkot merombak jajaran direksi PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), BUMD di Tangsel sampai merombak bersih dari tingkat direktur dan direksi, seperti yang dilakukan Erik Thohir terhadap Garuda Indonesia?
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Tangsel, Ahmad Syawqi kepada KedaiPena.Com, mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
“Kemarin kita pertanyakan, salah satunya, kenapa harus disertakan modal lagi? Sementara hasil audit dari lembaga independennya belum pernah di serahkan ke DPRD,” kata dia, belum lama ini.
Itu pula yang membuat Fraksi Gerindra menolak PT PITS disertakan modal kembali. Dan untuk dievaluasi ulang, salah satunya.
“Karena direksi itu kan pakai kontrak, sekarang kita tahu darimana (kontrak kerjanya). Atau publik tau dari mana? Kontraknya masih direksi yang sama atau tidak? Atau jangan-jangan kontrak nya sudah habis,” beber dia.
Keberadaan PT PITS sedang hangat menjadi sorotan publik Tangerang Selatan (Tangsel). Alasannya, perusahaan penghasil BUMD ini ditolak mendapatkan penyertaan modal negara sebesar Rp33 miliar. Angka ini merupakan bagian dari total penyertaan modal daerah, senilai Rp87,4 miliar sejak 2014.
Penyertaan modal bagi PT PITS senilai Rp21,4 miliar menjadi pertanyaan kalangan dewan, sebab hal tersebut belum menjadi peraturan daerah (perda) dan masih dalam tahap penyusunan di panitia khusus (pansus).
KedaiPena.Com mencoba melakukan penelusuran kantor sementara PT PITS di Ruko Boulevard Tekno, Jalan Tekno Widya, Setu, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, belum lama ini.
Tidak ada plang petunjuk kantor baik sekitaran kantor ataupun di Jalan Ruko Boulevard.
PT PITS memiliki dua gedung berlantai tiga. Dari luar, kantor ini memiliki variasi kaca berwarna biru dan cat berwarna putih.
Tak tampak terlihat bonafid, layaknya perusahaan besar yang mendapatkan suntikan dana miliaran.
Laporan: Sulistyawan