KedaiPena.Com- Sektor penerbangan udara nasional berkomitmen untuk berkontribusi dalam penanganan COVID-19 dan mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sejalan dengan hal tersebut, stakeholder penerbangan juga berkomitmen selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi guna mewujudkan penerbangan yang aman dari COVID-19.
Sebagai bagian upaya memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi, pada hari ini sembilan perusahaan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk memberikan layanan yang terintegrasi berbasis teknologi informasi.
“Kolaborasi dalam memberikan layanan terintegrasi ini dilakukan oleh sembilan perusahaan yang merupakan anak usaha dari BUMN Ekosistem Pariwisata, yang nantinya menjadi anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung,” ujar Direktur Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung Edwin Hidayat Abdullah dalam keterangan tertulis, Selasa, (27/7/2021).
Sembilan perusahaan yang melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang Kerjasama Usaha Pada Sub Cluster Customer Experience pada hari ini, 26 Juli 2021.
Mereka adalah PT Angkasa Pura Suports, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura Solusi, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero), PT Aero Systems Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Angkasa Pura Hotel, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero), PT Gapura Angkasa, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero), PT Angkasa Pura Logistik, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura Kargo, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero), PT Aerojasa Cargo, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) dan PT Angkasa Pura Propertindo, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero).
Melalui MoU yang telah ditandatangani maka sembilan perusahaan ini akan membahas mengenai layanan terintegrasi yang sebagian besar diberikan di bandara.
“Layanan terintegrasi ini mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery, Parkir Inap, Lounge, layanan terkait Hospitality seperti hotel. Layanan terintegrasi ini akan diberikan dengan berbasis teknologi informasi,” ujar Edwin.
Edwin menambahkan, melalui layanan terintegrasi yang berbasis teknologi informasi kami harapkan layanan di bandara dapat semakin baik dan lancar di tengah pandemi.
“Calon penumpang pesawat bisa merencanakan optimal layanan apa saja yang dibutuhkan, kemudian juga memperkecil potensi antrean di terminal penumpang, memperluas layanan touchless, sehingga hal-hal tersebut bisa berdampak pada semakin ketatnya protokol kesehatan di sektor penerbangan nasional,” papar dia.
Adapun layanan terintegrasi berbasis teknologi informasi yang nantinya dihadirkan oleh sembilan perusahaan itu mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery, Parkir Inap, Lounge, dan layanan terkait Hospitality seperti hotel.
Calon penumpang pesawat dapat lebih mudah mendapatkan layanan, misalnya cukup dengan satu langkah pemesanan maka pelaku perjalanan bisa mereservasi parkir inap di bandara AP II, kemudian mendapat asistensi personal dan lounge di bandara AP II, kemudian menginap di hotel yang dikelola AP I, serta mendapatkan jasa pengiriman bagasi dari Garuda Indonesia.
Di samping itu, layanan terintegrasi ini diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19.
“Ini akan memberikan seamless journey experience bagi penumpang pesawat terlebih bagi mereka yang bertujuan berwisata pasca pandemi serta meningkatkan customer experience, sekaligus memperkuat protokol kesehatan,” jelas Edwin.
Diharapkan layanan ini juga dapat meningkatkan daya saing sektor penerbangan dan pariwisata di Indonesia.
Laporan: Muhammad Hafidh