KedaiPena.Com – Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul Toto Sugiharta mengungkapkan, jika daerah Gunungkidul memiliki potensi sumber air bersih yang sangat luar biasa.
Sehingga, kata dia, Gunungkidul tidak berpengaruh di saat musim kemarau tiba. Akan tetapi, menurutnya, untuk dapat mengangkat potensi air di Gunungkidul dari permukaan bawah tanah memerlukan biaya yang tidak sedikit.
“Mungkin saat ini belum bisa terlaksana tetapi sudah kami konsep kan untuk mengoptimalkan dari sumber-sumber tersebut. Tentu saja itu membutuhkan waktu dan pembiayaan yang tinggi,” ucap Toto begitu dirinya disapa, Jum’at (9/4/2021).
Toto menyampaikan, untuk dapat mengantisipasi musim kemarau tiba, pihaknya akan mengoptimalkan sumur-sumur yang memiliki potensi guna meningkatkan debit air.
Diketahui sejak tahun 80an Gunungkidul sudah memiliki 248 sumur, dan baru 55 sumur yang digunakan untuk irigasi.
“Tentu saja itu tidak bisa diseluruh wilayah, namun agar bermanfaat ketika nanti kita memainkan manejemen distribusinya. Misalnya tadinya daerah ini dialirkan dari sumur a nanti kita bisa kita pindahkan ke daerah yang lebih membutuhkan daerah yang baru ini kita aliri dari pemanfaatan sumur yang baru. Hal itu dilakukan untuk menambahkan debit dimusim kemarau,” tambahnya.
Untuk saat ini, lanjut Toto, baru sekitar 50 persen masyarakat Gunungkidul yang terlayani oleh pihaknya dalam kebutuhan air bersih. Hal itu terjadi lantaran Gunungkidul merupakan daerah pegunungan.
“Kendala selainnya daerah yang pegunungan, kemudian jarak antar rumah dengan rumah yang lain itu jauh sehingga untuk mencukupi dan mendistribusikan itu memerlukan biaya yang besar, karena kita harus menggunakan moto (elektromotor/pompa, red) yang speck tinggi untuk dapat menjangkaunya,” katanya.
Sedangkan terkait fasilitas, tegas Toto, Gunungkidul sendiri telah memiliki jaringan pipa tanam sejauh 2.000 kilometer yang saling terhubung, hanya belum semua pipa terisi.
Toto Menegaskan, ketika dirinya dilantik menjadi Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul, ia menargetkan mampu melayani 80 persen kebutuhan masyarakat dari air bersih serta mengoptimalkan potensi yang telah ada.
“Kebetulan program tersebut kami persentasikan kepada Bupati, dan Bupati sangat respect sekali dan dia akan berusaha membantu program tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kata kekeringan itu tidak menjadi tren nya Gunung Kidul lagi,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, dirinya menuturkan, bahwa air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat, sehingga jika kebutuhan dasar dapat terpenuhi maka perekonomian masyarakat dapat bergerak meningkatkan.
“Harapan kami jika distribusi air ini dapat berjalan, maka dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada di Gunung Kidul terkait kebutuhan air dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi