KedaiPena.com – Persiapan Mandalika yang menjadi daerah prioritas sudah mulai dilakukan sejak masa kepemimpinan Soeharto. Tapi baru dalam dua tahun terakhir mulai terwujud akselerasi pembangunan untuk menjadi bagian pembangunan Indonesia secara optimal.
Sekda NTB Lalu Gita Riyadi menyampaikan kawasan ekonomi khusus Mandalika sudah menunjukkan peningkatan signifikan setelah sempat terbengkalai selama dua dekade.
“Dalam masa tiga tahun terakhir setelah terbitnya PP 52 tahun 2014 tentang penetapan kawasan Mandalika sebagai kawasan ekonomi khusus, pada tahun 2017, KEK Mandalika mulai beroperasi,” kata Gita dalam konferensi pers Road to MotoGP Mandalika 2022, Selasa (1/3/2022).
Dan sejak penetapan Mandalika sebagai lokasi MotoGP pada tahun 2019, kementerian/lembaga mulai memberikan dukungan signifikan atas setiap pembangunan di KEK Mandalika.
“Walaupun sempat ada pandemi, tapi semua persiapan tetap berjalan. Salah satunya adalah bandara internasional Lombok yang mendapatkan peningkatan, baik dari runway yang sudah mencapai 3,4 kilometer maupun peningkatan fasilitas yang ada di bandara,” urainya.
Ia juga menyampaikan selain persiapan terkait perhelatan MotoGP, pembangunan infrastruktur di Lombok juga menunjukkan peningkatan signifikan.
“Baik itu irigasi, pemukiman masyarakat dan juga pembangunan pelaku pariwisata, yang tidak hanya mendukung kegiatan MotoGP ini tapi juga untuk pinfrastruktur pariwisata secara menyeluruh,” urainya lagi.
Terkait aspek kesehatan, hingga saat ini, NTB telah mencapai cakupan 83 persen untuk vaksinasi tahap 1, 73 persen untuk vaksinasi tahap 2 dan akan ada konsolidasi dengan BNPB untuk masa vaksinasi dari tanggal 1 Maret hingga 10 Maret 2022.
“Dengan pelandaian tren COVID, kami berharap akan ada pengaturan masa karantina. Apalagi ada informasi bahwa per tanggal 7 Maret 2022, di Bali pemberlakuan karantina akan dihapuskan. Sehingga kami sangat yakin, perhelatan MotoGP Mandalika 2022 ini akan dihadiri oleh para pelaku perjalanan dalam negeri. Tapi kami masih akan mengkonsolidasikan terkait travel bubble,” kata Gita.
Ia menyebutkan yang masih menjadi fokus pembahasan adalah terkait penjualan tiket dan mobilisasi penonton, dengan kondisi penjualan tiket per tanggal 20 Februari 2022 adalah 21.530 tiket.
“Angka ini memang belum menggembirakan. Beberapa hal yang mempengaruhi adalah masalah pandemi, yang menyebabkan adanya pembiayaan ekstra selain biaya tiket. Kami masih menunggu keputusan terkait pelonggaran,” pungkasnya.
Jika menghitung jumlah penduduk Nusa Tenggara Barat sendiri, yaitu 3,5 juta diharapkan bisa berkontribusi sebesar 1 persen dari jumlah penduduk yaitu, 35 ribu.
“Sudah ada kebijakan bagi para ASN untuk menonton MotoGP ini, dengan penyediaan tiket oleh pihak pemprov dan pemerintah kabupaten/kota. Dan juga ada untuk instansi vertikal daerah, BUMN, perbankan, asosiasi profesi, guru dan pelajar, ustadz dan santri, serta masyarakat umum,” pungkasnya.
Laporan: Natasha