KedaiPena.Com – Hari Hutan Sedunia atau Hari Hutan Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Maret di seluruh dunia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kelestarian hutan.
Pegiat Lingkungan dari Sekolah Air Hujan Banyu Bening AJ Purwanto mengatakan, hutan memiliki peran vital untuk keberlangsungan hidup manusia. Selain perannya dalam menghasilkan oksigen, keanekaragaman hayati hutan menjadi sumber berbagai kebutuhan manusia serta makhluk hidup lainnya.
“Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak hutan yang menghasilkan sebagian besar oksigen dunia. Sehingga Indonesia mendapat julukan sebagai negara paru-paru dunia,” ujar dia dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (23/3/2024).
Namun realita saat ini, lanjut dia, hutan Indonesia terus berkurang setiap tahun akibat penebangan liar. Oleh sebab itu, adanya Hari Hutan Internasional diharapkan dapat membuka mata dan hati banyak orang untuk berhenti merusak hutan. Sebab menjaga hutan sama dengan menjaga kelangsungan hidup di masa depan.
“Dan di lanjut 22 Maret 2024 diperingati sebagai Hari Air Sedunia atau World Water Day. Ya, setiap tahunnya pada 22 Maret merupakan Hari Air Sedunia atau World Water Day,” sambung Cakjie, sapaan dia.
Dan rupanya, peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day tersebut menjadi perayaan yang sering dilaksanakan secara internasional, termasuk di Indonesia. Peringatan itu juga untuk menghargai sumber daya alam yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia.
“Sumber daya air sendiri tidak hanya penting untuk kehidupan manusia, tetapi juga bagi keberlangsungan ekosistem dan ekonomi global. Namun, sumber daya air kita semakin terancam oleh perubahan iklim, polusi, deforestasi, dan penggunaan yang tidak berkelanjutan,” imbuh Cakjie.
Air memang menjadi salah satu sumber kehidupan bagi makhluk yang ada di bumi ini dan salah satunya adalah kita manusia. Sama halnya dengan bernapas manusia juga tidak akan bisa hidup jika tidak ada air di dunia ini.
“Maka dari itu Sekolah Air Hujan Banyu Bening dan Sekolah Ekoliterasi Hangrukti Bumi Lestari, Sabtu, 23 Maret 2024 melakukan resik-resik di area sekitar Pohon Ficus Besar dan Gayam dengan sebutan OmahGendruwo yang berada di Kali Doro-Kali Trasi serta membungkus dengan Kain hitam putih sebagai tanda agar pohon tetap terjaga kelestariannya, tidak di Tebang dan terus di lindungi buat anak keturunan nantinya. Karena pohon besar ini telah memberi kehidupan dan energi positif dari Air yang mengalir sepanjang aliran sungai, memberi kesejukkan dan udara yang bersih tanpa polusi,” paparnya.
Hal ini mnejadi sesuatu kegiatan dimana masyarakat lokal menjadi peran utama dalam konsep 5M (menanam, menjaga, merawat, melestarikan, melindungi). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Sleman, mahasiswa ISI Yogyakarta jurusan fotografi, serta penggiat alam ikut melakukan aksi nyata tanpa basa basi dalam memperingati Hari Hutan Sedunia dan Hari Air Sedunia.
“Di bulan yang berkah dan suci ini berlanjut buka bersama di Joglo Sekolah Air Hujan Banyu Bening yang ternyata juga tepat 12 tahun Komunitas Banyu Bening melakukan pergerakan Konservasi Air, Udara, Tanah yang terus di kampanyekan tanpa lelah, jenuh hingga detik ini,” sambungnya.
Dengan memotong Tumpeng sebagai simbol Puasa Ramadhan segera dibatalkan yang sebelumnya berdoa bersama agar menjadi berkah dan selalu memberi kemanfaatan bagi semua Penduduk Bumi.
“Semoga Generasi yang akan datang tetap meneruskan pergerakan ini karena kita saat ini sebagai tamu di Bumi sementara saja dan ada pertanggung jawaban kelak di Akherat nantinya. Asal e Alas, Balik Alas, Ojo Kakean Alasan (awal nya hutan, kembali hutan, jangan banyak alasan). Siapa lagi kalau bukan kita,” tandas AJ. Purwanto.
Laporan: Ricki Sismawan