KedaiPena.Com – UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, memberlakukan status siaga I dalam menghadapi banjir Bengawan Solo, karena ketinggian air mencapai 13.02 meter, Sabtu (17/11), pukul 06.00.
“Ketinggian air di Bojonegoro siaga I (hijau) dengan ketinggian air di Bojonegoro 13 meter sejak pukul 00.22,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono, di Bojonegoro, Jawa Timur, beberapa saat lalu.
Sementara itu, merujuk data yang diterima, ketinggian air di daerah hulu Ndungus, Ngawi, air berangsur surut. Semula sempat siaga hijau turun menjadi 5,3 meter, pukul 06.00 tadi.
Begitu pula di daerah hilir. Ketinggian air Bengawan Solo masih naik pada waktu bersamaan di Babat, Karanggeneng, Laren dan Kuro, Lamongan. Masing-masing 7,19 meter (siaga I), 4,9 meter (siaga I), 3,77 meter dan 1,6 meter.
BPBD, lanjut Budi, sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir sungai terpanjang di Jawa itu. Yakni, mempersiapkan dapur komunitas, tenda pengungsian, sejumlah perahu karet sebagai sarana evakuasi, serta relawan.
“Soal sembako, terutama beras, sudah kami koordinasikan dengan Dinas Sosial dan Bulog,” tambahnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo, menyatakan, tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, yang longsor di sejumlah lokasi sudah diperbaiki, meski sifatnya temporer.
Balai Besar Bengawan Solo bersama BPBD dan masyarakat, tambahnya, telah memperbaiki tanggul kanan sepanjang 60 meter yang longsor dengan memperkuat tanggul di bagian luar dan dalamnya.
“Paling tidak, adanya perbaikan tanggul bisa mengamankan tanggul agar tidak jebol, kalau ketinggian air Bengawan Solo meluap,” jelasnya.
Bila tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor jebol, luapan air akan merendam sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno. “Balai Besar akan memperbaiki tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor pada 2018,” imbuh Andik.
Berdasarkan pemetaan BPBD, banjir luapan Bengawan Solo rawan melanda 100 desa di 13 kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Trucuk, Kalitidu, Kota, Kanor, dan Baureno. Sedangkan banjir bandang, rawan melanda 14 desa di Kecamatan Temayang, Kepohbaru, Gondang, Kasiman, Sumberrejo, Malo, dan Sekar.