KedaiPena.com – Walaupun Indonesia merupakan negara dengan jumlah cadangan nikel terbesar di dunia, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) memperkirakan umur cadangan nikel Indonesia tidak bertahan lama, terutama dengan semakin menjamurnya fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per 2022, total sumber daya nikel mencapai 17,3 miliar ton dan jumlah cadangan tercatat mencapai 5,08 miliar ton.
Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli mengatakan jumlah cadangan nikel RI akan semakin menipis bila terus dikuras habis-habisan, terutama bila tidak ada kegiatan eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan cadangan baru.
Atas alasan tersebut lah ia telah beberapa kali merekomendasikan pemerintah untuk segera melakukan moratorium pembangunan smelter nikel baru agar bisa memperpanjang umur cadangan nikel di dalam negeri.
“Kami beberapa kali usul dilakukan moratorium pembangunan smelter pirometalurgi karena menggunakan nickel ore kadar tinggi, saprolit, yang minim. Kalau digenjot terus, kita khawatir ketahanan cadangan nikel riskan,” kata Rizal, dikutip Selasa (8/8/2023).
Ia menyebutkan jika semua smelter, terutama yang pirometalurgi selesai dibangun, cadangan nikel akan bertahan sekitar 5-7 tahun.
“Untuk limonit, data yang dibawah 1,5 persen kadarnya, apabila semua refinery atau smelter hidrometalurgi selesai dibangun, bertahan sekitar 33 tahun kurang lebih,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia kini memiliki sebanyak 300 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel dan 3 pemegang Kontrak Karya (KK) nikel.
Dari sisi jumlah smelter, tercatat sebanyak 111 smelter nikel diperkirakan akan beroperasi pada beberapa tahun mendatang, terdiri dari 9 proyek dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 102 non-IUP atau Izin Usaha Industri (IUI).
Dari target tersebut, sebanyak 37 proyek smelter di antaranya telah beroperasi, yakni 5 smelter oleh pemegang IUP dan 32 smelter dari pemegang IUI. Selebihnya, masih dalam tahap konstruksi dan perencanaan.
Laporan: Tim Kedai Pena