KedaiPena.Com – Direktur Institut For Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengakui bahwa saat ini penurunan daya beli masyarakat sedang benar-benar terjadi. Hal itu kata Eni dapat dilihat dari turunnya konsumsi rumah tangga pada triwulan III.
“Kalau memang indikator daya beli itu minus, memang tidak minus karena konsumsi rumah tangga masih 4,9%. Tapi jangan dilihat hanya penurunannya, tapi porsinya. Porsi itu besar sekali. Sebab, penurunan 0,2-0,3% saja sudah besar apalagi penurunan sampai 0,7,%,” sambung Enny di Jakarta, ditulis Kamis (23/11).
Tidak hanya itu, Enny melanjutkan, penurunan daya beli masyarakat saat ini bukanlah lebih kepada persoalan ‘shifting’ (pergesaran). Tetapi, kepada persoalan ‘shifting’ itu dinikmati oleh siapa.
“Kalau ada peralihan dari konvensional ke ‘online’ itu hanya cara orang berbelanja. Sebab, kalau yang dibeli produk-produk impor karena murah, maka dengan sendirinya, sektor rill yang dalam negeri pasti berkurang. Mengurangi produksi,” imbuh dia.
“Dan itu juga akan berimbas pada banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Sumber untuk menambah penghasilan pasti akan berkurang sehingga daya beli untuk belanja pasti akan berkurang,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh